Blue Lock chapter 322 mengusik jiwa Isagi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Chapter ini mengupas setiap lapisan kepura-puraan untuk mengungkap kebenaran mentah di balik perkembangan striker Jepang.
Blue Lock chapter 322, berjudul ‘Diriku Sendiri’, mengungkap kenangan masa kecil Isagi di stadion profesional; momen tepat ketika egonya lahir.
Bab ini mengungkapkan bahwa egonya yang sebenarnya bukanlah rasa lapar akan gol atau kemenangan, melainkan rasa ingin tahu yang tak terpuaskan untuk menemukan siapa dirinya di medan perang.
Bab ini dibuka dengan lima belas menit tersisa dalam pertandingan Jepang versus Nigeria yang menegangkan.
Dengan Jepang memimpin, Ego Jinpachi memutuskan untuk mengakhiri susunan pemain eksperimentalnya dan mengamankan kemenangan.
Ia melakukan pergantian taktis, mengganti Chigiri dan Hiori dengan Raichi dan Kurona.
Tim beralih ke formasi bertahan 5-4-1, memprioritaskan perlindungan keunggulan mereka daripada tekanan ofensif.
Blue Lock chapter 322 kemudian beralih ke kilas balik yang berlatar empat puluh empat hari sebelum Piala Dunia.
Selama masa rehatnya dari fasilitas Blue Lock, Isagi mendedikasikan dirinya untuk mempelajari pertandingan sepak bola profesional di seluruh dunia, mengikuti arahan Ego.
Ia menonton pertandingan yang tak terhitung jumlahnya dengan konsentrasi tinggi.
Setiap pertandingan mengungkapkan pendekatan taktis dan gaya bermain baru.
Semakin ia mengamati, semakin besar kegembiraannya saat ia menyadari kemungkinan tak terbatas untuk berkembang.
Periode belajar ini mendorong Isagi untuk bertanya pada dirinya sendiri sebuah pertanyaan mendasar: mengapa ia mulai bermain sepak bola? Pertanyaan itu memicu ingatan dari masa kecilnya.