
Spoiler dan Raw Lengkap Manga Blue Lock 241 Bahasa Indonesia: Natto and Pickled Radish
- November 19, 2023
- comments
- Sorenamoo
- Posted in JejepanganManga
Manga Blue Lock 241 berjudul Natto and Pickled Radish, memperlihatkan momen Isagi dan Igaguro.
Selain itu, Blue Lock 241 juga mengungkapkan sedikit masa lalu Ness dan Kaiser.
Ikuti terus artikel ini yang membahas raw lengkap manga Blue Lock 241 bahasa Indonesia.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler Blue Lock 241
Raw Lengkap manga Blue Lock 241 Bahasa Indonesia berjudul Natto and Pickled Radish
“Pertandingan seru tak terhindarkan lagi! Para pemain egois akan bertarung selama istirahat Tim Jerman!!”
Pertandingan ketujuh adalah antara Spanyol melawan Prancis, sementara pertandingan kedelapan antara Inggris vs Italia.
Para pemain Blue Lock sedang berlatih di Training Field Germany Stratum.
Hiori: Kami, tim Jerman, punya jatah istirahat untuk pertandingan ketujuh dan delapan. Kami akan berlatih saat istirahat itu dan menyelesaikan semua pertandingan dengan laga terakhir melawan Prancis. Kami hanya punya satu pertandingan lagi untuk unjuk gigi.
Raichi tersenyum dan memikirkan gaji tahunannya.
Raichi: Keh, mengapa gaji tahunan Hiori lebih besar dari aku? Ah, itu menyebalkan sekali! Aku kesal!
Hiori: Kau tetap terlihat senang
Kurona: Seorang pria tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya setelah mendapatkan tawaran menarik.
Yukki: Tapi Hiori-kun, operan terakhirmu dengan Isagi-kun hebat sekali. Apa kau berubah pikiran?
Hiori: Begitulah, ini mungkin bertentangan dengan Blue Lock, tapi aku ingin menghasilkan striker terbaik dunia… aku ingin bermain sepak bola bersama orang yang bisa merasakan operan terbaik duniaku… Jadi, aku akan meninggalkan orang-orang dengan aspirasi rendah.
Yukki: Wah, percaya diri sekali! Rasanya seperti Itoshi Sae!
Isagi: Benar, benar! Orang ini memang sangat sadis!
Kurona: Sadis ekstrem! Sadis ekstrem!
Raichi: Eh, deklarasi pengumpan?! Kau sudah mati sebagai striker!
Hiori: Terserah kau mau bilang apa. Lagipula, Isagi akan lebih diuji lagi saat di SNS
Isagi: Eh, mengapa?
Hiori: Ini pendapat orang-orang yang melihat pertandingan sebelumnya…
Hiori membuka tabletnya dan membacakan komentar yang ada di sana
“Isagi Yoichi adalah pemain yang akan menopang masa depan Bastard Munchen”
“Di masa depan nant, dia akan menjadi striker terbaik dunia bersama Michael Kaiser”
“Walau kedua pemain mentalnya belum stabil untuk bekerja sama sih”
“Jika mereka saling mengerti dan menghormati, mereka punya potensi besar untuk menjadi kombinasi terkuat di dunia.”
Isagi resah dan marah membaca komentar itu.
Isagi: Aku tidak sudi disandingkan dengannya!
Raichi: Haha, sudah kuduga, kalian memang akrab
Isagi: Berisik, tidak mungkin, tidak mungkin! Aku tidak akan pernah berteman dengan orang sepertinya, menjijikkan!
Hiori: Eh, tapi ini sedang trending topic lho. Mau kubacakan komentar yang lain? “Couple terbaik di Liga”
Isagi: Aku tidak mau! Hentikan! Dasar sadis idiot!
Raichi: Semakin kau benci, semakin kami senang membahasnya.
Kurona: Kerja bagus, kerja bagus! Aku akan pergi duluan! Aku mau latihan individu dulu.
Raichi: Yah, sepertinya aku perlu meningkatkan levelku juga.
Hiori: Iya, penawarannya masih belum meyakinkan, jika kita tidak mencapai top 23, semua akan sia-sia. Sampai jumpa.
Isagi: Iya, satu pertandingan lagi… semuanya punya pertarungannya sendiri…
Anggota yang lain tampak mulai pergi satu per satu, Igaguri kemudian mendatangi isagi.
Igaguri: Isagi, bisa bicara sebentar?
Isagi: Tentu, ada apa?
Igaguri: Anu, aku belum pernah bertanding, ‘kan? Gaji tahunanku masih nol, ‘kan? Bagaimana aku bisa bertahan kalau begini terus?
Isagi: Eh…
Igaguri: Tidak, jika terus begini, aku benar-benar tamat, ‘kan? Aku sudah bekerja sangat keras, tapi aku tidak bisa melampaui kalian… aku harus bertanding di pertandingan, tapi… semuanya mendapatkan gaji yang lebih tinggi dan jadi bintang! Apa kau punya saran untukku? Tolong berikan saranmu untukku Isagi Yoichi-sama!
Isagi: Maaf, aku tak punya saran.
Igaguri: Yoichi tak berguna! Yoichi kurang ajar! Aku mohon padamu! Berpikirlah secara serius, tidak, coba pikirkan sedikit saja! Aku sendiri tidak tahu harus berbuat apa!
Isagi: Hmm, mengapa kau mau jadi pemain sepak bola?
Igaguri: Karena kau tidak ingin mengambil alih kuil keluargaku… untuk alasan itu… aku mengerti aku tak akan bisa menang dari Isagi dan yang lainnya! Aku harus bekerja keras untuk bermimpi menjadi striker terbaik di dunia!
Isagi: Tidak apa.
Igaguri: Huh?
Isagi: Aku, semuanya, dan mungkin semua manusia… menurutku kita semua punya tendensi untuk hanya fokus pada tujuan kita sendiri dan tujuan yang ada tepat di depan mata.
Igaguri: Tujuan yang ada tepat di depan mata… tujuan yang sepertinya bisa dicapai…
Isagi: Iya, kau tidak boleh membandingkan dirimu dengan orang lain… realitamu memberimu tujuanmu sendiri, dan itu menjadi egomu sendiri. “Aku tidak ingin mengambil alih kuil” adalah ego yang bagus, seharusnya kau bangga dengan itu Igaguri.
Igaguri: Saat kau mengatakannya, entah mengapa, au merasa tahu harus berbuat apa!
Isagi: Eh, benarkah? Aku tidak menjelaskan soal pelatihan apapun lho…
Igaguri: Tidak, itu sudah cukup! Biar aku sendiri yang memikirkannya sekarang, terima kasih Isagi! Namusan! Oh iya, sejujurnya, saat aku pertama kali bertemu denganmu… aku sempat ragu kau akan jadi pemain dengan penghasilan lebih dari seratus juga.. kau hebat Isagi, kuakui, kau sangat luar biasa!
Isagi: Mengapa tiba-tiba kau berkata begitu…
Igaguri: arena aku yang ke-300 dan kau yang ke-299… aku mengerti… ini menyebalkan, tapi… kau akan menjadi yang nomor satu di dunia dan perlahan berubah… apakah aku harus memberimu lobak lagi seperti dulu?
Isagi: Haha, tidak usah! Barter saja dengan natto-ku.
Igaguri: Haha! Aku tidak butuh!
Blue Lock Man System Field, Kaiser sedang berlatih.
Kaiser: Aku datang ke sini untuk melampaui Noel Noa. Top tim Bastard Munchen adalah grup yang berpusat padanya… sekarang 100% mustahil bagiku untuk memaksa Noa yang dianggap sebagai penyerang terbaik dunia, dan mengambil alih posisi sebagai ace striker. Jadi, aku berencana untuk menerima penawaran dari klub besar lain, mengambil jalan lain, menghancurkan Bastard Munchen dan membuktikan bahwa aku yang nomor satu. Aku telah melampaui rintangan pertama dari tujuan itu, tapi aku tak bisa kembali selama aku kalah dari Isagi!
Ness ada di pintu, mengamati Kaiser.
Ness: Kau, kau bisa melakukannya, Kaiser. Karena pada hari itu, pada momen itu, di tengah-tengah keputusasaan, kau memberitahuku bahwa tidak ada yang mustahil.
“Itu adalah pertama kalinya dia melihat secercah harapan, Kaiser dan ness, ingatan di masa lalu.
Bersambung ke chapter berikutnya, The Magician and The Blue Rose Part 1