Begitu Hiori mendapatkan bola, dia berlari menuju gawang Ubers dan berusaha menciptakan kesempatan emas seperti yang diharapkan Isagi darinya.
Sayangnya, hal itu justru mengingatkan Hiori pada orangtuanya.
Ia mulai menyadari bahwa, walau ingin menjauh dari berbagai ekspektasi, dia masih berusaha untuk memenuhi harapan Isagi.
Walau begitu, Hiori tidak membenci ekspektasi Isagi tersebut.
Saat dia mencari jawaban atas pertanyaannya itu, Jinpachi Ego muncul di pengelihatannya dan memintanya untuk menembak, mengingat Hiori Yo sendiri merupakan seorang striker.
Hal ini membantu Hiori untuk menyadari bahwa Blue Lock merupakan tempat yang dibuat untuk membentu seorang striker.
Dengan begitu, dia mulai percaya diri bahwa tembakannya adalah kepingan terakhir untuk menciptakan gol kemenangan.
Sayangnya, mengingat Isagi yang membuatnya bisa bertahan sampai sejauh ini, Hiori tak bisa membulatkan tekadnya begitu saja.
Saat itulah dia mengingat perkataan Tabito Karasu soal ekspektasi pada diri sendiri.