Spoiler untuk Boruto: Two Blue Vortex Chapter 28 telah beredar, dan dengan itu, dipastikan bahwa seri ini menghadirkan kembali ketegangan sebagai chapter yang sarat strategi dan memaksa setiap karakter untuk tetap waspada dan terlibat.
Setelah chapter sebelumnya, yang menjadi fondasi cerita ini, para penggemar mengapresiasi irama emosionalnya.
Bagian yang paling berkesan adalah saat Sarada, Sumire, dan Ada berbagi momen yang menyentuh hati.
Bagi yang membaca artikel spoiler ini, harap berhati-hati, karena beberapa panel mungkin hilang atau mungkin terdapat sedikit kesalahan penerjemahan.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler besar dari Boruto: Two Blue Vortex Chapter 28.

Boruto: Two Blue Vortex chapter 28 dimulai dengan Inojin yang memberikan yang terbaik dalam pelatihannya di bawah bimbingan Koji.
Sungguh mengesankan bahwa ia mempelajari teknik baru yang merupakan bentuk lanjutan dari Transmisi Pikiran.
Ini penting untuk dipelajari karena akan menjadi penting dalam mendeteksi seseorang seperti Mamushi, yang dapat dengan mudah menghapus jejak chakranya dan berkeliaran tanpa terdeteksi.
Lebih lanjut, Koji mengonfirmasi bahwa Inojin telah membuat kemajuan yang signifikan dalam waktu singkat. Namun, anak laki-laki itu segera menyatakan bahwa ia telah bekerja keras untuk desanya dan, yang lebih penting, Himawari.
Di Boruto: Two Blue Vortex chapter 28, Inojin masih belum sepenuhnya siap untuk berlatih bersama Boruto. Sementara itu, Boruto tidak menganggap enteng pernyataan ini dan membalas dengan peringatannya sendiri.
Teknik Inojin bekerja dengan menggunakan pikiran yang terhubung sebagai “penerima”, mendeteksi getaran lingkungan untuk melacak klon Mamushi, sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh ninjutsu dan kemampuan sensorik.
Ini adalah peningkatan kekuatan besar pertama yang ia terima dalam seri ini, dan menempatkannya di pusat misi yang akan menentukan kelangsungan hidup Konoha.

Sementara itu, di Boruto: Two Blue Vortex chapter 28, Kobu menginterogasi Mitsuki tentang pelarian Boruto. Sementara Mitsuki tetap tenang, Sai tetap terhubung dengan percakapan melalui Tim Sensor.
Kobu teliti, dan ketidakpercayaannya menandakan bahwa ia semakin dekat dengan keterlibatan rahasia Shikamaru.
Adegan ini penting karena kreator ingin pembaca mengetahui ketegangan politik di Konoha: paranoia meningkat, kepercayaan runtuh, dan nama Boruto tetap menjadi tabu paling berbahaya di desa.