Dalam adegan penutup Solo Leveling Ragnarok chapter 40, Suho mulai mempertanyakan apakah dia benar-benar memahami kekuatannya sendiri. Kata-kata Tielle bergema di benaknya, membuatnya mengingat ucapan Minsung sebelumnya tentang kurangnya kepribadiannya.
Saat dia merenungkan apa yang dia butuhkan selain statistik dan keterampilan untuk tumbuh lebih kuat, dia mengingat percakapan masa lalu dengan Beru tentang penggunaan senjata Shadow-Transformed.
Kilas balik ini mengungkap bahwa Suho awalnya memilih Tanduk Vulkan daripada senjata Shadow-Transformed karena kekuatannya yang lebih unggul dan karena ia kesulitan menangani beberapa keterampilan secara bersamaan, meragukan kemampuannya untuk menggunakan senjata Shadow-Transformed secara efektif.
Ia juga menduga bahwa Jinwoo tidak pernah menggunakan senjata tersebut karena suatu alasan, yang semakin membuatnya tidak yakin.
Suho menyadari bahwa ia telah membatasi dirinya sendiri sejak ia terbangun, didorong oleh rasa tidak berdaya. Ia mempertanyakan mengapa ia mengikuti jejak Jinwoo alih-alih mengukir jalannya sendiri.
Pencerahan ini membuatnya mengakui bahwa ia tidak perlu menjadi sekadar tiruan dari ayahnya—ia harus menemukan kekuatan uniknya sendiri.
Kembali ke pertempuran, Suho sekali lagi memanggil prajurit bayangannya dengan “Bangkit,” tetapi mengambil langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya—ia menyatukan mereka, sesuatu yang tidak pernah dicoba Jinwoo.
Solo Leveling Ragnarok chapter 40 berakhir dengan cliffhanger yang menegangkan saat chimera bayangan muncul, dan Suho menghilangkan transformasi Gray sebelum menyelubungi dirinya dalam bayangan, menyiapkan panggung untuk kemungkinan kebangkitan kembali.