Berikut hubungan Mikasa Ackerman ke Eren Yeager di serial Attack on Titan/ Shingeki no Kyojin.
Mulai dari kagum, protektif, hingga renggang.
Mikasa Ackerman selalu memakai syal yang diberikan kepadanya oleh Eren.
Benda itu ia jadikan sebagai tanda saat Eren pertama kali berupaya menghiburnya ketika Mikasa pertama kali kehilangan semua harapan.
Sejak Eren menyelamatkan hidupnya dan menerimanya di rumahnya, Mikasa menganggap Eren sebagai sumber kekuatan dan kenyamanan yang besar baginya.
Ketika Mikasa mengira Eren mati, dia hampir bunuh diri.
Namun, Mikasa terus hidup setelah mengingat pesan dari Eren.
Ketika Mikasa tahu bahwa Eren ternyata masih hidup, dia menangis lega.
Mikasa menjadi putus asa saat mengetahui Eren telah diculik, menutupi wajahnya dengan syal untuk menyembunyikan kesedihannya.
Karena Mikasa menganggap Eren sebagai satu-satunya keluarga yang tersisa.
Mikasa akan berusaha keras untuk memastikan keselamatannya, dan bersumpah untuk mengikutinya kemanapun Eren pergi.
Ia juga menyatakan satu-satunya keinginannya adalah tetap di sisi Eren.
Saat Mikasa Ackerman tahu bahwa Eren akan mati dalam beberapa tahun lagi karena “Kutukan Ymir,” dia tampak kesulitan menerima hal tersebut di serial Attack on Titan.
Mikasa tidak ingin menghadapi kenyataan bahwa dia akan kehilangan Eren.
Ia pun dengan terang-terangan mengatakan itu tidak benar.
Karena sifat protektif Mikasa terhadapnya, Eren sering menjadi kesal dan mengatakan padanya untuk tidak memperlakukannya seperti seorang bayi.
Karena pengabdiannya yang intens pada Eren, beberapa orang, dari Ian hingga Jean dan bahkan Levi, sering kebingungan dengan hubungan keduanya.
Menariknya, Mikasa hanya tersipu malu saat dianggap sebagai kekasihnya Eren.
BACA JUGA : Manga Attack on Titan di Malaysia Disensor Menggunakan Celana, Jaga Aurat?
Misalnya saat Ian salah mengira Mikasa sebagai kekasihnya selama penaklukan kembali Trost.
Mikasa juga terlihat malu-malu saat Armin meninggalkannya berdua dengan Eren setelah menangkap Titan Wanita.
Wajah Mikasa juga memerah saat berterima kasih Eren untuk semua yang telah dia lakukan untuknya karena menganggap dirinya akan mati.
Setelah menyeberangi lautan, Eren bertanya pada Mikasa tentang apa artinya bagi Mikasa.
Mikasa agak tergagap sebelum menjawab bahwa dia adalah “keluarga”-nya.
Rupanya hal itu agak mengecewakan Eren.
Hubungan mereka mulai merenggang setelah berinteraksi dengan beberapa orang Marley dan Pertempuran Liberio.
Mikasa mulai khawatir pada Eren setelah melihat banyak warga sipil tak berdosa yang dia bunuh.
Ikatan mereka, setidaknya untuk sementara, diuji setelah Eren tampaknya sepenuhnya berkomitmen pada Yeagerist dan menghinanya, mengklaim bahwa dia selalu membencinya.
BACA JUGA : Zeke Yeager Attack on Titan: Punya Masa Lalu Tragis, Sebabkan Kematian Orangtuanya Sendiri
Selama dimulainya Rumbling, Mikasa mengingat kembali pertanyaan Eren tentang ikatan mereka, bertanya-tanya apakah akan berbeda jika dia memberikan jawaban yang lain.
Dia bertekad untuk tidak membunuh Eren dan hanya membuatnya normal kembali.
Namun, ketika Eren menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk menghentikannya adalah dengan membunuhnya, Mikasa mulai membulatkan tekadnya.