
Seven Deadly Sins X Naruto: Begini Jadinya Jika Sifat 10 Perintah Tuhan Disimbolkan Melalui Anggota Akatsuki
- February 25, 2023
- comments
- Haibara
- Posted in AnimeJejepangan
Seven Deadly Sins (Nanatsu no Taizai) dan Naruto merupakan serial yang berhasil menorehkan kesuksesan.
Banyak sekali karakter menarik yang kemudian membuat penggemar kagum dan penasaran.
Seven Deadly Sins seperti judulnya memiliki karakter 7 Dosa Besar.
Tak cuma itu saja, serial ini juga memiliki 10 Perintah Tuhan yang merupakan karakter antagonis.
Sementara Naruto memiliki grup penjahat elit Akatsuki.

Seven Deadly Sins 10 Perintah Tuhan
Akatsuki menarik perhatian penggemar dengan karakter dan kekuatan para anggotanya.
Bicara soal kesamaan dua karya ini, ada sebuah pembahasan menarik.
Seperti kita tahu 10 Perintah Tuhan atau Ten Commandment diberikan kekuatan berwujud berkah.
Kekuatan ini diambil dari sifat positif dan kesan suci dalam kehidupan religius.
Jika anggota Akatsuki disimbolkan dengan ‘berkah’ ini, ternyata banyak yang cocok!
Mulai dari kepribadian, keinginan, ambisi dan tindakan.
Nah, berikut adalah simbol 10 Perintah Tuhan jika diproyeksikan pada anggota Akatsuki.
1.Kejujuran dan Cinta
Kejujuran hanya bisa dihubungkan dengan Kisami Hoshigaki.
Kisame mendedikasikan hidupnya untuk rencana Akatsuki dengan memusnahkan dunia penuh kebohongan yang dia benci.
Sepanjang hidupnya, Kisame bergelut dengan menyembunyikan kejujuran.
Dia membunuh semua orang yang jujur meski sosok tersebut berada di pihaknya.
Pada akhirnya, Kisame bisa bebas dari kebohongan hidupnya berkat tawaran dari Obito.
Mirip dengan Kisame, Itachi Uchia memiliki berkah berupa cinta.
Tidak seperti anggota lain, Itachi adalah pahlawan dalam gelap.
Hal ini dia lakukan karena cintanya pada sang adik, Sasuke Uchiha.
Tak cuma itu, Itachi juga rela dicap sebagai musuh karena rasa cintanya kepada Konoha.
2. Kepercayaan dan Sikap Diam
Bicara soal kepercayaan, Hidan merupakan sebuah contoh yang nyata.
Ia menyembah Dewa Jashin yang memengaruhi gaya bertarungnya.
Hidan selalu berdoa sebelum bertarung dan mempersembahkan musuhnya kepada sang dewa.
Karena kepercayaan ini, Hidan mendapatkan kehidupan abadi
Sementara itu, Kakuzu dikenal sangat mudah marah sampai membunuh mantan rekannya di Akatsuki sebelum Hidan.
Namun sifat ini tidak pernah ditunjukkan secara gamblang di Naruto.
Justru sebaliknya, Kakuzu menunjukkan level menahan diri yang lebih besar ketimbang anggota Akatsuki lain.
Dia menjadikan sikap diam dan mengendalikan diri di segala situasi, berbeda dari Hidan.
3. Kemurnian dan Ketenangan
Dua berkah merupakan bentuk dari tindakan dan sifat alami mereka, seperti karakter serta idealisme.
Seni milik Deidara sangat cocok dengan berkat Kemurnian.
Dikatakan kalau tidak ada yang memurnikan atau menyucikan lebih baik dari api, dan ledakan termasuk dalam hal itu.
Deidara mengakhiri hidupnya dengan ledakan dan membawa sekelilingnya bersamanya menjadi sebuah kematian murni.
Di sisi lain, ideologi kematian Sasori sangat bertolak belakang dengan rekannya.
Seni miliki Sasori adalah boneka yang bisa bertransformasi menjadi tubuh manusia.
Hal ini mengubah tubuh manusia dalam ciptaan abadi melalui kematian.
Ini menjadi simbol kedamaian dan ketenangan yang berbatasan dengan kematian.
4. Prinsip Kedamaian dan Ketidakeegoisan
Nagato memiliki sebuah agenda mematikan dengan tujuan memahami arti sebuah rasa sakit.
Jika orang-orang bisa menghormati beban rasa sakit itu, mereka akan memiliki sebuah prinsip kedamaian.
Nagato mungkin tidak menunjukkan sifat prinsip kedamaian ini melalui tindakannya.
Tapi rencana masa depan Nagato sebenarnya membuat banyak orang paham mengenai apa yang dia inginkan.
Konan merupakan orang yang selalu memberikan dukungan pada Nagato.
Dia merupakan sosok paling setia dan teman yang baik.
Faktanya, Konan mengorbankan segalanya agar Nagato bisa mewujudkan cita-citanya mendaoatkan kedamaian.
5. Sabar dan Taqwa
Zetsu merupakan anggota Akatsuki yang menunggu paling lama demi bisa mewujudkan impiannya.
Selama bertahun-tahu, Zetsu merencanakan dan menyiapkan dunia untuk kembalinya sang ibu, Kaguya Otsutsuki.
Mulai dari Indra ke Madara Uchiha, Zetsu memanipulasi persepsi dan mengarahkan dunia pada penciptaaan Mata Bulan.
Berkah kesabaran ini tentu saja menjadi sebuah hal yang cocok untuk Zetsu.
Terakhir, ada berkah Taqwa yang diproyeksikan oleh Obito Uchiha.
Konsep kebenaran ini diamati selama beberapa tahun oleh Obito.
Sebelum Uzumaki Naruto menceramahi Obito karena tindakannya, ketaqwaan Obito pada kepercayaannya membuat dirinya buta.
Dia percaya pada tindakannya bertujuan untuk mengakhiri perang, kematian dan rasa sakit dari dunia.