Selasa Nostalgia – Petualangan Hachi, Akhir Cerita, dan Lagu Opening Nostalgia
- February 9, 2021
- comments
- Urusai
- Posted in AnimeJejepangan
Petualangan Hachi si Lebah Madu (昆虫物語 みなしごハッチ, Konchū Monogatari: Minashigo Hatchi, lit. A Bug’s Tale: Hutch the Orphan) adalah seri anime yang diproduksi oleh Tatsunoko Productions.
Anime ini menyajikan petualangan dari lebah muda bernama Hachi, putra dari sang Ratu Lebah.
Hachi terpisah dari sang mama saat sarang lebahnya hancur karena serangan dari para tawon.
Anime ini menceritakan Hachi yang mencari mamanya yang menghilang di alam yang tidak bersahabat.
Anime ini memiliki sequel yang berjudul The Adventure of Hutch the Honeybee yang mendapatkan 26 episode dan diproduksi pada tahun 1974.
Seri anime originalnya pun mendapatkan remake pada tahun 1989 dengan judul yang sama.
Anime originalnya terkenal dengan naskah yang seringnya kejam dan menyedihkan.
Di banyak episodenya, Hachi akan berteman dengan serangga lain, yang nantinya temannya ini akan mati dengan kematian yang tragis dan menyakitkan.
Berbeda dengan remake animenya (1989), episode barunya ini memiliki cerita yang lebih ceria.
Pada tanggal 31 Juli 2010, sebuah movie yang mana merupakan remake dari anime ini ditayangkan di Jepang dengan judul Hutch the Honeybee.
Setelah ditayangkan di beberapa negara di Eropa, anime ini di edit kembali dan ditranslate ke bahasa Inggris pada tahun 1996 oleh Saban Entertainment, dengan 65 dari 91 episodenya mendapatkan dubbing.
Saban mengedit beberapa materi yang “kejam” dari cerita aslinya.
Alur Cerita
Cerita ini dimulai dengan sarang sang Ratu Lebah yang diserang dan dihancurkan oleh pasukan tawon, yang mana membunuh kebanyakan lebah didalamnya dan tawon ini juga memakan telur-telur mereka.
Sang Ratu Lebah terpaksa melarikan diri, tapi ada satu telur yang selamat dari pembantaian yang kejam itu karena tersembunyi dibawah daun.
Telur ini ditemukan oleh pelayan dari sang ratu, dan dia membawanya seperti telurnya sendiri.
Meski Hachi kecil dibesarkan dengan penuh kasih sayang olehnya, dia dibenci oleh saudara tirinya.
Suatu hari, Hachi mengetahui kalau sebenarnya dia diadopsi dan ibu aslinya adalah sang Ratu Lebah.
Karena itulah, Hachi memutuskan untuk meninggalkan keluarga yang telah membesarkannya ini, walau dia tidak benar-benar diterima disana, dan memulai perjalanan untuk mencari sang mama.
Perjalanan Hachi melewati alam, yang mana alam ini membuktikan kalau dirinya adalah tempat yang tidak ramah, berbahaya, dan kejam.
Dimulai dari sana, lebah muda ini akan mengalami petualangan yang luar biasa, dia akan bertemu dengan berbagai macam binatang yang akhirnya menjadi temannya (seperti kupu-kupu, amphibi, tikus, lebah lain, ulat, dll).
Meski kebanyakan dari mereka akan mati dengan tragis.
Banyak pula musuh kejam yang dia temui dalam perjalanannya yang mana terjadi pertarungan sengit dengan mereka (seperti dengan laba-laba, katak, semut, tawon, lebah pembunuh, ular, tikus mondok, burung predator, reptil, belalang sembah, bahkan dengan manusia dengan jebakan dan racunnya).
Akhir Petualangan Hachi
Di dalam perjalanannya, Hachi akan bertemu dengan lebah lain bernama Aya, yang memutuskan untuk ikut serta dalam pencariannya.
Nantinya setelah Hachi mengalami banyak kesulitan, dia akan menemukan ibunya dan menyelamatkannya.
Dia juga akan mengetahui kalau Aya sebenarnya adalah saudara perempuannya, yang berhasil selamat dari serangan tawon di awal cerita anime ini.
Setelah semua hal yang dia alami, Hachi akan mengucapkan selamat tinggal pada kesendiriannya dan bertemu dengan keluarganya, lalu diapun berjuang untuk membangun kembali kerajaannya, dan mencoba membuat kerajaan lebih bagus dan lebih damai daripada kerajaan mereka yang sebelumnya.
Yap, begitulah akhir cerita petualangan Hachi, bukan akhir yang sedih melainkan akhir bahagia yang mana dia pantas mendapatkannya setelah perjalannya yang panjang dan penuh tantangan.
Tambahan
Berikut lagu opening nostalgia Hachi (Bahasa Indonesia), silahkan dinikmati:
BACA JUGA: One Piece: Awal mula Terbentuknya Akazaya Nine!
World Trigger: Manga Shonen Yang Paling “Underrated”, Kenapa?
World Trigger adalah tipikal seri shonen dengan dasar cerita “menyelamatkan dunia”, cerita arc yang berfokus pada pertarungan dan protagonis yang bekerja keras karena dimotivasi oleh persahabatan.
World Trigger juga merupakan seri manga shonen dengan karakter yang ramah dan sistem pertarungan yang hampir tidak pernah mendekati kematian.
Apa yang membuat manga World Trigger ini sangat bagus adalah dari segi pertarungan taktik antar tim dan perkembangan karakter yang realistik.
Dengan season keduanya yang sedang tayang saat ini, sudah waktunya bagi para penggemar manga dan anime agar tertarik dan memberikan perhatian lebih untuk seri ini.
Mengapa World Trigger Tidak Terlalu Populer?
Salah satu alasan kenapa World Trigger tidak terlalu populer pada para penggemar shonen adalah karena seri ini mengalami masa hiatus selama 2 tahun.
Manga ini mendapatkan serialisasinya di Weekly Shonen Jump pada bulan Februari 2013 dan mendapatkan adaptasi anime pada bulan Oktober 2014.
Tapi, sang pengarang World Trigger, Daisuke Ashihara menderita penyakit kronis cervical spondylosis, sehingga seri ini mengalami masa hiatus sampai waktu yang tidak ditentukan pada bulan November 2016.
Adaptasi animenya pun terpaksa harus berhenti karena masalah ini.
Seri ini akhirnya kembali diterbitkan di Shonen Jump pada bulan Oktober 2018 dan pindah ke Jump Square pada bulan Desember di tahun yang sama.
Hiatus karena masalah kesehatan adalah hal biasa dalam industri manga, hal ini juga terjadi pada penulis D. Gray-man, Katsura Hoshino dan penulis Hunter x Hunter, Yoshihiro Togashi.
Tapi dalam kasus World Trigger, hiatus ini terjadi saat manga ini baru naik-naiknya dan tidak kembali dengan penantian yang sama seperti dua seri manga diatas.
Sayangnya, seri ini hiatus tepat saat cerita seri ini mulai terasa bagus.
Sebagai tambahan karena penundaan manganya, adaptasi anime World Trigger ini juga tidak terlalu “diterima” seperti adaptasi anime Shonen Jump yang lain.
Dari sudut pandang animasi, anime ini terasa sangat “jelek”, karena banyak scene aksi yang hanya sebatas gambar dan karaker background digambar dengan sangat buruk.
Perkembangan cerita yang lambat dan kurangnya kehebohan dia awal semakin membuat anime ini jatuh, yang mana mendapatkan review pedas dan gagal untuk meningkatkan jumlah penonton mereka.
Realistik Merupakan Kunci dari Bagusnya World Trigger
Karaker utama World Trigger “termasuk lemah” dan realistik.
Osamu Mikumo, sang protagonis tidak cocok dengan tipikal karakter “terpilih” yang sering kita temukan di kebanyakan seri pertarungan shonen.
Bahkan setelah 200 chapter, Osamu masih menjadi salah satu dari karakter terlemah dalam seri ini, yang mana mencerminkan penskalaan kekuatan yang sangat realistik di World Trigger.
Tapi kepribadiannya yang suka bekerja keras, dengan pemikiran strateginya, dan jiwa kepemimpinannya, membuat Osamu menjadi pemimpin yang dapat diandalkan.
Terlebih lagi dia memiliki teman satu tim yang hebat seperti Yuma Kuga yang merupakan petarung berpengalaman dan sangat lincah serta Chika Amatori, sniper yang luar biasa kuat tapi pemalu, membuat mereka bertiga menjadi tim yang hebat.
Meski cerita dalam World Trigger berfokus pada pertarungan dan para karakternya yang terus-menerus bertarung antara satu sama lain, hanya ada sediki kebencian diantara mereka.
Hampir tidak ada seorang karakter pun yang benar-benar jahat di seri ini, bahkan musuhpun memiliki alasan atas dasar apa mereka melakukan invasi.
Seluruh karakter memiliki dialog dan cara bertarung khusus milik mereka sendiri, meski sayang untuk desain karakter, tidak terlalu bervariasi antara yang satu dengan yang lain.
Seri ini juga memiliki sedikit uraian tentang politikal imigrasi.
Beberapa anggota Border melihat Neighbor sebagai musuh, sedangkan yang lain percaya kalau seharusnya ada lebih banyak pendekatan diplomatik untuk berurusan dengan Neighbor, bahkan sampai bekerja sama dengan mereka.
Perbedaan pendapat ini sering menjadi masalah diantara para Border.
Ashihara melakukan tugas dengan baik saat menjelaskan jalan pikiran tiap karakternya.
Meski memiliki perkembangan cerita yang lebih lambat daripada seri shonen lainnya, ini merupakan seri yang wajib dibaca bagi orang yang menyukai pertarungan “strategi”, perkembangan yang realistik, atau hanya sekedar menikmati vibe dari cerita shonen seri ini.