Keputusan Gin untuk memainkan permainan tersebut menunjukkan dua faktor utama tentang dia dan rencananya.
Pertama, dia sadar bahwa Aizen jauh di luar kemampuannya untuk dibunuh.
Dan kedua dia tidak hanya ingin melihat Aizen terbunuh, namun menjadi orang yang membunuhnya.
Kemampuan untuk melakukan tindakan jahat ada dalam dirinya sejak kecil.
Dia tahu bagaimana memanfaatkan kurangnya empati dalam dirinya untuk memulai perburuan selama ratusan tahun.
Baik Gin dan Itachi dapat dianggap sebagai agen ganda.
Tetapi alur cerita mereka sangat berbeda jika dilihat dari cara menjalankan rencananya.
Itachi melakukan apa yang dia lakukan untuk kebaikan yang lebih besar, tetapi dia membawa penyesalan dan rasa bersalah bersamanya.
Tindakan yang dia lakukan masih bisa dianggap jahat, dan dia memainkan peran penjahat untuk mencapai tujuan akhirnya.
Gin mungkin menjadi agen ganda, melayani dirinya sendiri dan bukan yang lain, tetapi dia tidak pernah memainkan peran antagonis.
Gin adalah antagonis sejak awal dan mati seperti itu.
Keinginan egoisnya untuk menangkap mangsanya sendirian, setelah perburuan yang begitu lama, menyebabkan kematiannya.
Perbedaan mencolok dapat dijelaskan secara sederhana — Itachi adalah seorang anti-hero dan Gin adalah seorang anti-villain.