Di Chapter 0, saat prosesi eksekusi Raja Bajak Laut, Gol D Roger, kita melihat beberapa tokoh terkenal seperti Shanks, Buggy, Doflamingo, Mihawk, Moria, dan Crocodile.
Selain itu, tidak ketinggalan tokoh Revolusi paling dicari Pemerintah Dunia, Monkey D Dragon juga menampakkan dirinya.
Namun, saat itu dia belum memiliki tato di wajahnya.
Lalu, apa yang menjadi alasan Dragon muncul di prosesi eksekusi Raja Bajak Laut?
Dragon merupakan satu-satunya tokoh yang terlihat serius saat memperhatikan eksekusi Raja Bajak Laut.
Sedangkan yang lain terlihat menangis dan tertawa.
Mungkinkah Dragon sempat membicarakan sesautu dengan Roger sebelum dimulainya eksekusi tersebut?
Ada teori yang mengatakan bahwa Roger dan Dragon sempat bertemu, meskipun tidak begitu lama.
Mereka mungkin membicarakan tentang sejarah Dunia dan Poneglyphs.
Setelah eksekusi berakhir, Dragon kemudian memiliki inisiatif untuk mendirikan Pasukan Revolusi.
Rasa keadilan Dragon sangatlah tinggi.
Terbukti saat kilas balik cerita Sabo, Dragon memiliki pemikiran yang sama dengannya terhadap status bangsawan dan hal lain.
Dalam kilas balik Reverie Vivi, kita melihat bahwa Dragon baru saja dikenal sebagai ancaman bagi Pemerintah Dunia.
Sehingga, kemungkinan kecil Dragon sudah membentuk Pasukan Revolusi saat eksekusi Raja Bajak Laut, Roger.
Di chapter 100, saat Luffy terhindar dari eksekusi oleh Buggy, kita melihat Dragon dan monolognya yang bisa dibilang keren.
“Beberapa hal yang tidak dapat dihentikan: keinginan yang diwariskan, impian manusia, dan aliran waktu.
Selama seseorang terus mencari jawaban atas kebebasan, hal-hal ini tidak akan pernah berhenti”
Itu adalah kata-kata yang diucapkan oleh Roger.
Bagaimana jika sebenarnya kata-kata tersebut dikatakan oleh Roger langsung kepada Dragon saat mereka bertemu?
Keinginan yang diwariskan meliputi garis keturunan para pemilik nama D.
Impian manusia merupakan sesuatu yang disadari Roger saat mengetahui beberapa hal tentang Kerajaan Kuno.
Dan aliran waktu adalah abad kekosongan yang menjadi waktu kehancuran dan berakhirnya Kerajaan Kuno.