Sebelum pecahnya Perang Dunia Shinobi Keempat, Naruto sempat mengucapkan sebuah janji kepada orang yang paling dipercaya olehnya.
Demi menepati janjinya tersebut, segala cara akan dia lakukan.
Sepanjang serial Naruto, karakter utama serial tersebut menunjukkan bahwa sebuah janji sangatlah berarti baginya.
Saat memutuskan menjadi seorang ninja, Naruto telah menyadari bahwa dia harus menetapi apa yang telah diucapkannya.
Bahkan ucapan atau janji yang sangat sulit untuk dipenuhi sekalipun.
Selama serial Naruto berlangsung dia telah membuat beberapa janji.
Tetapi, sebelum Perang Dunia Shinobi Keempat, janji yang dia buat untuk Iruka-sensei adalah janji yang paling penting baginya.
Sebelum perang dimulai, Naruto dan Killer Bee dikurung di Pulau Penyu demi keselamatan mereka sendiri.
Perang itu dimulai oleh Akatsuki dan bertujuan untuk untuk mencegah Jinchuriki Ekor Delapan dan Sembilan jatuh ke tangan mereka.
Maka dari itu, kedua Jinchuriki itu harus disembunyikan.
Sementara itu, Aliansi Shinobi harus menghadapi dua musuh utama, yaitu Uchiha Madara yang muncul kembali.
Serta Zetsu putih berjumlah kurang lebih 200.000 yang telah bangkit untuk menyerang anggota Aliansi Shinobi.
Zetsu putih berani mengambil inisiasi serangan karena dia tahu bahwa para ninja tidak memiliki Jinchuriki untuk membantunya.
Setidaknya, begitulah seharusnya.
Perjalanan Naruto ke Pulau Penyu dijelaskan sebagai misi S-Rank rahasia yang hanya bisa diselesaikan olehnya.
Untuk sementara waktu, dia puas dengan tugas mencatat semua satwa liar yang ada di pulau itu.
Namun, dia mulai curiga ketika tidak ada ninja Konoha yang mengawalnya padahal saat itu anggota Akatsuki sedang mengincarnya.
Hilangnya Kapten Yamato adalah hal terakhir yang membuat kecurigaannya memuncak.
Kemudian, Jinchuriki yang penuh semangat itu mencoba untuk keluar dari pulau tersebut dengan cara kekerasan
Tetapi, usahanya itu dihalangi oleh guru pertamanya, Iruka-sensei.
Kemampuan sensorik Mode Sage langsung memberi Naruto semua informasi tentang perang yang perlu dia ketahui.
Tentu saja, setelah mengetahui semua hal itu dia marah karena disembunyikan di sebuah pulau sementara teman-temannya berjuang untuknya.
Dan tidak ada kata Iruka yang bisa meyakinkan dia untuk mengabaikan perjuangan mereka.
Iruka terpaksa mencoba menempatkan jutsu penyegelan pada muridnya itu dengan berpura-pura mengembalikan ikat kepalanya.
Tapi, Naruto dengan mudah melepaskan diri dari jutsu dan langsung menuju ke medan perang.
Saat Naruto berjalan keluar dari Pulau Penyu, dia melihat sebuah surat pendek yang menempel di ikat kepalanya.
Itu adalah catatan dari Iruka, yang disiapkan sebelumnya jika Naruto berhasil melarikan diri dari pulau — persis apa yang dia lakukan sekarang.
Dalam suratnya, Iruka mengakui posisi sulit yang diberikan Naruto dan hanya memiliki satu pesan untuk muridnya yang melarikan diri:
“Kembalilah hidup-hidup, tidak peduli apa pun yang terjadi”.
Perasaan Iruka berhasil mencapai Naruto.
Kemudian, dia menerima balasan tidak langsung dari Killer Bee yang telah menyaksikan seluruh percakapan mereka dari jauh.
Setelah berbagi pikiran dengan Naruto, Bee tahu bahwa Iruka-sensei merupakan seseorang yang sangat berharga bagi Naruto.
Jinchuriki Ekor Delapan memberi tahu Iruka bahwa Naruto sangat menghormatinya dan berjanji untuk melindungi Naruto di medan perang.
Sikap baik Bee membantu meringankan ketidaknyamanan Iruka dan mengingatkannya bahwa pengakuannya terhadap Naruto sebagai keluarga tidak berat sebelah.
Seperti yang selalu dia lakukan, Naruto menepati janjinya dan kembali ke Desa Konoha setelah memenangkan perang.