Shounen Romance
Seperti pada formula standar shounen, biasanya romance yang terdapat di dalamnya terasa lamban dan membutuhkan waktu hingga beberapa season (anime) dan dengan petualangan yang mempertaruhkan nyawa, baru mereka dapat memperkuat hubungannya.
Mereka senang bermain-main dengan pemikiran kita, hingga kita berpikir “mereka bakal jadi atau nggak sih”, seperti yang terlihat sangat jelas pada Natsu dan Lucy di Fairy Tail.
Sedangkan pada shoujo romance, biasanya mereka memiliki seri yang lebih pendek daripada shounen, yang mana akan lebih cepat mengungkapkan akhir dan konklusi dari romansa mereka.
Perbedaan lain yang sangat terasa, adalah pada shounen romance, akan lebih banyak menggunakan fanservice, yang mana hal ini sangat jarang terlihat pada shoujo romance yang mana lebih berfokus pada desain karakter secara estetis untuk menimbulkan minat romansanya.
Shoujo Romance
Dengan munculnya shounen romcom seperti Monthly Girls’ Nozaki-kun, aspek komedi pada shounen mendapatkan sorotan lebih daripada sebelumnya.
Tapi tidak semua shounen romance menggunakan cerita romansa yang menyenangkan, terkadang mereka juga menjangkau subjek yang lebih dalam seperti yang terlihat pada Your Lie in April.
Meski kebanyakan anime romcom selain bergenre harem merupakan shoujo, mulai banyaknya shounen romcom lain yang bermunculan memberikan lebih banyak pilihan untuk para penggemar anime, lebih daripada sebelumnya.
Shounen dan shoujo romance akan terus terbentuk mengikuti target penontonnya.
Shoujo romance untuk menarik minat penonton wanita, yang mana ceritanya berfokus pada romansa yang menyentuh hati dan sesuai dengan kehidupan di dunia nyata, sedangkan shounen romance menggunakan aksi dan petualangan untuk membuat penonton pria menikmatinya dengan diselipkan plot romansa kedalamnya.
Baca berita dan informasi mengenai anime serta manga lainnya hanya di Sorenamoo