Raja menjelaskan bahwa Kerajaan Sorbet akan dibagi menjadi dua daerah.
Daerah utara akan menjadi bagian dari Kerajaan Sorbet, sementara bagian selatan merupakan tempat di mana orang-orang tua yang tak bisa membayar pajak hidup.
Raja menyebut mereka sebagai rintangan. Gereja Kuma juga masuk wilayah selatan.
Menurut Raja, Kerajaan Sorbet bisa makmur dengan melakukan hal tersebut.
Pembaca bisa melihat Kuma, Ginny dan tiga orang lainnya, termasuk dua anak di chapter sebelumnya, berada di sel tahanan. Kuma tampak mengenakan topi khasnya.
Tiba-tiba saja, Liberation Army tiba dan menyerang Kerajaan Sorbet serta menumbangkan rajanya.
Dragon dan Ivankov muncul. Iva mengajak Kuma untuk mengubah dunia bersama-sama.
Liberation Army yang muncul bersama Era Bajak Laut dan Insiden Ohara dipimpin oleh dua pilar, Dragon dan Ivankov.
Dengan tambahan kekuatan dari Kuma, organisasi itu berubah menjadi Pasukan Revolusioner dan menggema hingga seluruh penjuru dunia.
Ginny juga diperlihatkan bergabung dengan Revolutionary Army.
Dragon berkata bahwa mereka masih kekurangan dana.
Ia ingin Revolutionary Army membantu faksi pemberontak di sebuah negara yang ingin menggulingkan rajanya.
Dia juga ingin melatih prajurit baru agar bisa menggunakan senjata lebih baik dan mengajarkan cara bertarung pada mereka.
Dragon mengaku bahwa dia dulunya anggota Angkatan Laut.
Dia mengaku tidak menemukan keadilan di sana, jadi dia akhirnya keluar.
Kuma mengaku akan mengikuti Dragon. Dragon berjanji bahwa Kuma tidak akan menyesali keputusannya.
Usut punya usut, Kuma masih sering mengunjungi gerejanya juga.
Delapan tahun telah berlalu, panel beralih ke sebuah kerajaan sekitar 14 tahun lalu.
Ginny terlihat menjadi Komandan Timur Pasukan Revolusioner dan senang karena akan bergabung dengan skuad Kuma keesokan harinya.
Panel lalu beralih ke Markas Revolutionary Army di Baltigo.
Seseorang melaporkan pada Dragon bahwa Ginny diculik.
Sang pelapor menyebut ada musuh yang tak terduga.
Catatan terakhir bertuliskan: berita yang mengganggu.