Halaman 11
Anak acak: Rasanya enakk … Ayah anak nakal itu?
Ayah: …Tentu saja.
Sojou: …Jadi? Kenapa kau tidak memperbaiki perilakunya?
Halaman 12
Sojou: Kamar mandi adalah tempat di mana pikiran dan tubuhmu beristirahat. Jika kau tidak bisa berperilaku seperti manusia yang baik, maka PERGILAH KELUAR DARI SINI..!
Sojou (berbisik): Ya Tuhan.. orang-orang ini..
Setelah 20 menit
Sojou (berpikir): Mereka akhirnya pergi..
Sojou (berpikir): Akhirnya suasana menjadi sunyi setelah itu.. Fokusku benar-benar terpecah oleh gerakan aneh anak itu..
Halaman 13
Sojou (berpikir): Tunggu sebentar..! Aku baru saja memikirkan sesuatu yang bahkan tidak ingin kupikirkan..! Dia membersihkan tubuhnya dengan cepat, dan membuka pintu.
Sojou (berpikir): AKU TAHU..!
Halaman 14
Sojou (berpikir): Susu buah terakhir yang tersisa..! Dan di depannya, anak sialan itu..!
Sojo: PERGI!
Sojou (berpikir): Susu buah setelah mandiku.. Mana mungkin aku melewatkannya dua hari berturut-turut.. Apalagi setelah mayatku. Aku tidak tahan jika kebahagiaanku yang abadi dicuri oleh anak nakal..!
Narasi: Pendekatan yang diambil Sojou adalah..
Halaman 15
Narasi: TEKANAN.
Sojou (berpikir): Tidak sopan mengambil potongan terakhir saat ada yang melihat.. Anak itu menatap dalam diam.
Sojou (berpikir): Sudahlah! “Kepolosan” anak ini masih sangat tinggi, sampai-sampai dia akan memamerkan selangkangannya di depan umum tanpa berpikir dua kali. Dia tidak akan pernah terpengaruh oleh sesuatu seperti tekanan.. Satu-satunya hal yang bisa membuatnya menghilang adalah jika rasa ingin tahunya ditujukan ke tempat lain.. Tunggu, tidak! Justru karena dia polos, dia tidak mengikuti aturan apa pun. Pertama-tama! Ugh, abaikan saja pesanan ini, aku akan melewati antrean dan —