Halaman 6
Emo Hishaku: Hah?
Nyonya Hishaku: Menguap: Salah satu faktor penyebab stres.
Emo Hishaku: T-tidak, bukan seperti itu.. Dan ini bukan seperti aku juga.
Nyonya Hishaku: Ya, tapi lihatlah! Dia sebenarnya sedang tidur, ‘kan?
Hishaku yang mengantuk: T-t.. Ya.
Jeanist: Ah, Yura!
Nyonya Hishaku: Katanya dia gugup~
Jeanist: Aku tidak menganggapnya masalah besar. Gugup, dan sebagainya.
Emo Hishaku: Tidak, tapi seperti, aku TIDAK gugup.
Yura: Maaf mengganggumu, Pak Tua.
Halaman 7
Yura: Sepertinya aku tidak bisa menemukan tempat untuk mencuci tangan, tapi aku yakin ada di sini. Kau, bekerja untuk Kamunabi, kan? Maukah kau menunjukkannya padaku?
Kakek: Itulah mengapa aku ada di sini.
Yura: Ada beberapa orang yang sedang menuju ke sini juga, tapi sepertinya mereka semua bersembunyi.
Kakek: Ya. Lagipula, memang sudah diperintahkan begitu.
Yura: Dan kau? Punya keinginan untuk mati?
Kakek: Aku sudah di usia di mana keinginan untuk mati tidak diperlukan. Kupikir setidaknya aku akan melihat orang-orang yang berhasil membunuh Rokuhira.
Yura: Baiklah, lihatlah selama yang kau butuhkan. Sekarang apa yang kau rasakan?
Kakek: Di usia ini, jarang ada pria yang terkejut lagi. Aku agak berharap… sejenis monster! Tapi sayang, hidup ini penuh kekecewaan. Sayang sekali. Dibandingkan dengan rata-rata penjahat di sini, mereka sedikit lebih cakap namun tetap saja tidak lebih dari biasa.
Kakek: “Hantu”? ..Tidak. Hanya sekelompok orang licik yang pandai berlari dan bersembunyi – tidak lebih dari itu. Aku tidak punya apa-apa untuk diajarkan padamu. Sekarang cepatlah, pergilah ke Threat Elimination Grounds.
Halaman 8
Yura: Kalau begitu, mari kita bernegosiasi. Aku melempar koin: Jika aku menang, tunjukkan jalannya.
Kakek: ..Dan jika aku menang?
Yura: Kau boleh mengambil nyawaku.
Kakek: Huh.
Yura: Lagipula, akulah pelaku utama di balik pembunuhan Rokuhira Kunishige. Jika kau menang taruhan, kau akan meraih kesuksesan besar di tahun-tahun terakhir hidupmu.
Kakek: Kenapa kau melakukan hal seperti itu?
Halaman 9
Yura: Mulai saat ini, kita semua mempertaruhkan nyawa kita. Sebelum batas itu terlewati, aku lebih suka mengurus urusan tubuhku dulu (ini artinya pergi ke toilet..)
Kakek: Kalau kau bisa menemukan tempat cuci tangan sendiri.. Lakukan sesukamu.
Kakek: Ekor.
Halaman 10
Yura: Seperti yang kuduga… Tuhan benar-benar berpihak padaku hari ini.