
Raw Lengkap dan Dialog Manga Kagurabachi 71 Sub Indo: Victory
Manga Kagurabachi 71 berjudul Victory, memperlihatkan masa lalu Samura dan Iori.
Dalam manga Kagurabachi chapter 71, terungkap bahwa ibu Iori dan istri Samura bernama Inori.
Sementara itu, Kagurabachi chapter 71 bahasa Indonesia juga memperlihatkan bagaimana ibu Iori meninggal dunia.
Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler manga Kagurabachi 71 bahasa Indonesia.
Raw Lengkap dan Dialog Manga Kagurabachi chapter 71 Sub Indo: Victory
Halaman 1
(“9 tahun lalu..”)
Chapter 71: Kemenangan
Catatan editor: Kenangan Iori yang disegel..?
Iori (8 tahun)
Samura: Hei, Inori! Ada apa ini.. kenapa kau pingsan mendadak?
Mantan istri Samura: Tolong, jangan berteriak terlalu keras. Iori memanggil ambulans untukku dan mereka sudah hampir tiba sekarang
Samura: Iori.. lama tak berjumpa…
Iori: …
Mantan Istri Samura: (Inori)
Inori: Tidak mungkin dia ingin mengingatnya.. Iori, pria ini, dia ayahmu..!
Halaman 2
Inori: Mereka bilang aku tidak akan bisa pulang untuk sementara waktu.. Jadi tolong, jaga Iori untukku.
Samura: Tidak, tidak, tunggu dulu. Kau tahu aku tidak bisa melakukannya, bukan? Lagipula, aku punya adik perempuan.
Inori: Gadis itu bekerja di Kamunabi, tidak mungkin dia punya waktu untuk hal lain.
Samura: Tanganku.. tidak.. dimaksudkan untuk memeluk seorang anak perempuan..
Inori: Dan itu pun sudah kudengar ribuan kali. Bahkan saat kita bercerai sekalipun… Lalu menurutmu di mana kau bisa meninggalkannya? Dia anak perempuanmu, tahu?
Samura: D-dan justru karena itulah aku b-
Inori: Kita sudah sampai tahap ini, tetapi kau masih saja … Huh…
Halaman 3
Inori: Aku.. sudah muak denganmu. Sudah cukup. Kau harus menatap masa depanmu.
Samura: Sedikit lagi dan kita akan sampai di sana.
Halaman 4
NPC: Wah ternyata Samura-san! Tunggu, tapi hari ini —-
Samura: Aku hanya ingin kalian bertemu seseorang.. Iori —
NPC: HAH?! SAMURA-SAN PUNYA ANAK PEREMPUAN?????
Samura: Dia akan tinggal di sini untuk sementara waktu. (Maaf atas ketidaknyamanannya)
NPC: Tidak masalah sama sekali!
NPC 2 (berbicara dengan Iori): Hei sobat kecil, tahukah kau? Ayahmu pria yang luar biaasaaaa!
Samura: HEI, HENTIKAN ITU.
NPC 3: Semua penegak hukum di kota ini, pada dasarnya setiap orang yang ingin belajar bela diri, telah belajar ilmu pedang dari ayahmu!
NPC 4: Ayahmu adalah pengguna Pedang Sihir! Seseorang yang kita sebut pahlawan perang..!
NPC 5: Satu-satunya alasan negara ini berdiri tegak saat ini, adalah karena dia..!
Halaman 5
Iori: Hmph, begitu, ya?! Aku sama sekali tidak peduli apakah dia pahlawan atau bukan…!
(“Orang macam apa.. ayah?”)
Inori: Ugh, PRIA TERBURUK. Selalu bimbang karena masa lalunya dengan perang, sikapnya itu membuatnya selalu mengabaikanku.. Dia tipe pria yang tidak ingin kau cintai, Iori. Ingatlah itu baik-baik.
Iori: Kalian hanya sekelompok orang yang tidak berarti..! Kau.. KAU MENINGGALKAN IBU, dasar.. BODOH!
Inori: Maaf soal ini Iori. Dengarkan saja ayahmu, meskipun hanya sebentar.
Iori: T-tapi… Ibu akan segera pulang, Ibu…
Halaman 6
Inori: Oh, jangan khawatir. Ibu punya penyakit yang sangat parah, beri saja waktu agar ibu bisa sembuh!
Iori: (“Aku juga, akan mengalahkan si jahat!”)
Samura: ?! Tidak, HEI, kenapa, itu.. Uh–
Halaman 7
Samura: Berlari dengan mata tertutup, kenapa kau melakukan hal seperti itu..?
Iori: Jika aku harus bertarung.. aku harus berdiri di tempat yang sama dengan musuhku..!
Samura: Itu jenis pemikiran yang bagus tapi.. (tunggu, apakah dia menganggapku musuh?)
Samura: …aku sudah buta selama bertahun-tahun. Aku tidak melihat apapun selama bertahun-tahun. Bisa dibilang, pendengaran dan indra penciumanku pada dasarnya setingkat binatang buas…
Iori: Ke– (dia mencoba mengatakan omong kosong tapi memotong ucapannya sendiri)
Iori (berpikir): Ke-keren!!!!
Iori: Kalau begitu… aku harus terus berlatih, tanpa henti! Sekarang, kalian iblis, iblis di mana pun kalian berada. Ayo ambil tangan ini!!!
Samura (terkejut): Ap- HEI AYOLAH
Inori: Wajar saja mereka terluka, itu sebabnya kau (orang tua) harus berhati-hati dengan hal-hal seperti itu!
Samura: Ya.. ya.. Aku mengerti.
Halaman 8
Samura: Sekarang apa.., Ada apa denganmu.. (katanya dengan nada bercanda)?
Samura: Membuat kita melakukan kompetisi memasak.. TUNGGU KENAPA KAU MENUTUP MATAMU
Iori: Sudah tertutup.
Samura: TOLONG BERHENTI MENGGUNAKAN PISAU SEPERTI ITU DENGAN MATA TERTUTUP.. TUNGGU, DAN KENAPA PEGANGANMU JUGA TERBALIK?!
Iori: Karena.. ini pertandingan! Kita harus membuatnya seimbang..!
Samura: DAN JENIS PERTANDINGAN APA INI TOLONG BERHENTI!
Samura: …..Sial ini enak sekali.
Iori: Hehe.. Tentu saja!
Halaman 9
Iori: Dan itu berarti aku menang.. kan?
Samura: Sekali lagi, kompetisi macam apa- ya, kau menang.
Iori: Heheh.. Kau tahu, membuat makanan.. Aku sering melakukannya dengan ibu. Dia menyebutnya keahlianku.
Iori: Kau tahu.. dengan ibu.
Samura: ….
Iori: ….
Samura: Kalau begitu.. PERTANDINGAN ITU!
Iori: …Hah?
Halaman 10
Samura: Siapa pun yang bisa membuat Inori makan lebih dulu, atau membuatnya bersemangat lagi.. menang!
Iori: Aku… AKU TERIMA TANTANGANMU!
Halaman 11
Inori: WAH! Dan Iori yang memasak semua ini?
Samura: Awalnya hanya sebagai pertandingan, tetapi akhirnya kami saling mengajarkan banyak hal.. Upaya bersama, kurasa.
Inori: Begitu ya..?
Iori: Menurutku ini adalah persaingan yang saling menguntungkan!
Samura: Ya.
Inori: Ya ampun.. Enak sekali.. kurasa tidak ada yang lebih baik dari ini..
Iori: Jadi Ibu merasa lebih baik sekarang?!
Samura: ….
Inori: Oh, aku sudah benar-benar sehat sekarang! Ini yang terbaik.
Halaman 12
Iori: Heheh.. (dia sangat senang)
Iori: Aku akan mencoba dan menjadi jauh, jauh, jauh lebih baik. Jadi saat Ibu keluar dari sini, aku akan memberi Ibu lebih banyak makanan lezat kami!!!
Inori: Apaaa!? Sekarang aku HARUS menjadi lebih sehat, bukan..?!
Halaman 13
Halaman 14
Inori: Maaf.. Tidak akan lama lagi sampai —
Samura: ..Tidak.. Kau telah melakukannya dengan sangat baik.. Setahun penuh.
Inori: ….Oh, omong-omong. Aku tidak ingat kau bisa memasak?
Samura: ..Ah, itu. Orang-orang di dojo mengajariku cara memasak, itu saja.
Inori: Ahaa! Nah, tahun ini.. Kau benar-benar berubah. Bagaimana dengan Iori?
Samura: Sangat imut.
Inori: Bahkan jika kau tidak bisa melihatnya?
Samura: Oh, jangan mulai…
Halaman 15
Samura: Bahkan tanpa melihatnya.. Siapa pun bisa tahu. Dia tertawa sepertimu.
(“Kau.. KAU MENINGGALKAN IBU, dasar.. BODOH!”)
Samura (berpikir): Aku sangat menyesal. Atas semua yang telah kulakukan.
Samura: Hei.. Iori… Bagaimana kalau kita menyerukan gencatan senjata sementara?
Inori: Aku harap aku bisa melihatnya tumbuh dewasa..
(“Kau harus menatap masa depan..”)
(“Apaaa!? Sekarang aku HARUS sembuh, bukan?!”)
Halaman 16
Samura (berpikir): Aku akan melakukannya. Aku akan melihatnya tumbuh dewasa, demi dirimu.
Halaman 17
Samura: Dan siapa kau sebenarnya..?
Halaman 18
Yura: Senang bertemu denganmu, Samura Seiichi.
Samura: Aku tidak kenal orang sepertimu. Tolong jangan ganggu aku dengan mencabut katanaku.
Yura: Demi masa depan. Masa depanmu. Jangan khawatir. Aku di sini hanya untuk bicara. Tentang “dosa” yang selama ini kau tutupi.
Halaman 19
Yura: Dosa itu, yang, beberapa tahun dari sekarang, akan mendatangkan malapetaka bagi negara ini..
Komentar Hokazono Takeru minggu ini: “Ada pilihan “Permen Beraroma” di Cafe Corner di Family Mart terdekat.. Enak sekali sampai aku bingung harus berbuat apa”
LINK BACA MANGA KAGURABACHI BAHASA INDONESIA MANGAPLUS
Kamu bisa membaca manga Kagurabachi 71 di link mangaplus di bawah ini.