Halaman 11
Inori: WAH! Dan Iori yang memasak semua ini?
Samura: Awalnya hanya sebagai pertandingan, tetapi akhirnya kami saling mengajarkan banyak hal.. Upaya bersama, kurasa.
Inori: Begitu ya..?
Iori: Menurutku ini adalah persaingan yang saling menguntungkan!
Samura: Ya.
Inori: Ya ampun.. Enak sekali.. kurasa tidak ada yang lebih baik dari ini..
Iori: Jadi Ibu merasa lebih baik sekarang?!
Samura: ….
Inori: Oh, aku sudah benar-benar sehat sekarang! Ini yang terbaik.
Halaman 12
Iori: Heheh.. (dia sangat senang)
Iori: Aku akan mencoba dan menjadi jauh, jauh, jauh lebih baik. Jadi saat Ibu keluar dari sini, aku akan memberi Ibu lebih banyak makanan lezat kami!!!
Inori: Apaaa!? Sekarang aku HARUS menjadi lebih sehat, bukan..?!
Halaman 13
Halaman 14
Inori: Maaf.. Tidak akan lama lagi sampai —
Samura: ..Tidak.. Kau telah melakukannya dengan sangat baik.. Setahun penuh.
Inori: ….Oh, omong-omong. Aku tidak ingat kau bisa memasak?
Samura: ..Ah, itu. Orang-orang di dojo mengajariku cara memasak, itu saja.
Inori: Ahaa! Nah, tahun ini.. Kau benar-benar berubah. Bagaimana dengan Iori?
Samura: Sangat imut.
Inori: Bahkan jika kau tidak bisa melihatnya?
Samura: Oh, jangan mulai…
Halaman 15
Samura: Bahkan tanpa melihatnya.. Siapa pun bisa tahu. Dia tertawa sepertimu.
(“Kau.. KAU MENINGGALKAN IBU, dasar.. BODOH!”)
Samura (berpikir): Aku sangat menyesal. Atas semua yang telah kulakukan.
Samura: Hei.. Iori… Bagaimana kalau kita menyerukan gencatan senjata sementara?
Inori: Aku harap aku bisa melihatnya tumbuh dewasa..
(“Kau harus menatap masa depan..”)
(“Apaaa!? Sekarang aku HARUS sembuh, bukan?!”)