Halaman 11
NPC 1 – Menjijikkan sekali bersikap menjilat terhadap Deskunte.
NPC 2 – Kudengar Dūra menerima uang dari Deskunte.
NPC 3 – Yah, kurasa ini seharusnya memberi mereka pelajaran.
NPC 1 – Maksudmu orang itu sebodoh itu? Dia akan terus menggali kanal.
NPC 2 – Jadi, apa yang akan kita lakukan?
NPC 1 – Kalau begitu, kita harus terus memperbaiki keadaan; itu lebih baik daripada menambah masalah. Dūra terlalu bodoh untuk menyadarinya.
NPC 2 – Memang, Dūra itu…
NPC 3 – Siapa Anak Ini?
NPC 3 – Akan lebih cepat jika kita memberinya pelajaran secara fisik. (Menuju Doura)
NPC 1 – Salah satu dari si kembar
Halaman 12
Maru: Ah! Sial!! Kau kembali!!
Sial: Jangan salah paham. Aku hanya tidak ingin disamakan dengan kalian semua.
Maru: Doura! Kandangnya hilang!!
Doura: Ya, kupikir begitu.
Maru: Kenapa kau menanam pohon?
Doura: Mereka tangguh — mereka bisa bertahan dalam kondisi yang keras. Lama-kelamaan, akar mereka akan menyebar dan menggantikan penyangga kayu ketika kandangnya aus.
Doura: Tanyakan pada Jii tua tentang metode menenun — dia lebih jago daripada aku.
Maru: Doura!! Pintu airnya rusak!!
SFX: (Dodododo — heavy rushing sound of water bursting through)
Sial: Ah—! Maru!!
Halaman 13
Doura: Para tetua desa telah menyetujui rencananya! Kita akan resmi memulai proyek kanal.
Jabaloma: Kita akan menggunakan kanal ini untuk mengairi wilayah Sungai Lumer—ini akan sangat bermanfaat bagi desa-desa di sekitarnya.
Maru: Banyak sekali orangnya…!!
Doura: Hah! Jabaroma!! Aku tahu kau pasti bisa!!
Jabaloma: Kau selalu berhasil membuat semuanya berjalan lancar, kan?
Doura (menyeringai): Heh, kurasa aku salah paham denganmu.
Jabaloma: Namun, karena Doura sudah memimpin pekerjaan lebih awal, kita tidak dapat menyangkal bahwa usahanya adalah alasan sebenarnya para tetua desa memutuskan untuk melanjutkan.
Halaman 14
Doura: Agar orang-orang dari berbagai negeri dan garis keturunan bisa hidup berdampingan, saling pengertian dan waktu sangatlah penting.
Cross (membungkuk): Aku… salah karena memukulmu.
Cross: Terima kasih… sudah membantu.
Random—Yah, kurasa kita impas.
Random: Heh.
Cross: Maru! Doura!
Halaman 15
Cross: …Aku mengerti!
Doura: Hahaha!
Maru: Huh?