Halaman 6
Karena tanpa Isagi… tanpa Sae… aku tak akan menjadi diriku yang sekarang.
Jika “jati diri yang sebenarnya” benar-benar ada, maka hati yang kugali, mentah dan tanpa filter, lahir dari dorongan itu jelas: Keinginan untuk menghancurkan Isagi dan Sae.
Halaman 7
Rin (berpikir): “Menghancurkan diriku sendiri bahkan saat aku meraih kejayaan… (sebuah tujuan).
Apa pun yang menghalangi naluri ini hanyalah delusi!!!”
Bachira: Ayo. Waktunya mencetak poin lagi.
Ego – Ya… permata bakat yang belum diasah
Halaman 8
Ego: Bagi naluri manusia, sepak bola adalah berburu.
Penyerang adalah sosok heroik yang memberikan pukulan mematikan kepada mangsanya.
Itulah kebenaran mutlak.
Penonton: Cih!
Bachira: Sialan.
Dengan kata lain, di tempat berburu termegah di dunia…
Halaman 9
Pemain yang menjadi penyerang nomor satu dunia akan menjadi orang yang kemampuan dan mentalitasnya paling cocok untuk itu.
Jadi, silakan dan coba.
Halaman 10
Cobalah. Ujilah.
Lihat apakah egomu bisa mencapai level pahlawan!
Lawan: Tidak! Mereka masih punya penyerang…!
Bello: Blok yang hebat, Onazi!
Lawan: Kalau kita nggak bisa merebut bola kedua, kita nggak akan bisa menghentikan mereka!!
Rin – Saudaraku… Rival… No. 1 Dunia…