Kita kemudian diperlihatkan kilas balik lain, kali ini seorang anak yang berjalan bergandengan tangan dengan ayah mereka di bawah bunga sakura.
Sekolah, nilai, dan beban ekspektasi masyarakat yang berat menjadi poin-poin naratif.
Pria tua di Jujutsu Kaisen Modulo chapter 5 mengenang masa kecilnya yang penuh cinta dan berharap ia bisa tetap menjadi siswa selamanya.
Hubungan antara kepolosan dan kemunduran ini menghantui. Hal ini menunjukkan bahwa wujud mengerikannya saat ini mungkin bukan hanya tentang kedengkian, tetapi juga tentang berpegang teguh pada masa lalu yang terpelintir oleh kutukan dan usia.
Penurunan kognitif, yang disinggung dalam bab ini, membingkai amukannya sebagai sesuatu yang tidak hanya berbahaya tetapi juga tragis. Ia adalah penjahat sekaligus korban, sebuah gema dari kemampuan Akutami untuk menciptakan antagonis berlapis.
Arus pertempuran berubah di Jujutsu Kaisen Modulo Bab 5 ketika Tsurugi menunjukkan Domain Sederhananya. Teknik ini berkembang dalam pola seperti sarang lebah, sebuah varian tingkat lanjut yang mengingatkan pada penggunaan Kusakabe di seri utamanya.
Alih-alih menggunakannya murni untuk bertahan, Tsurugi mengintegrasikannya ke dalam ilmu pedangnya, secara otomatis menangkis serangan yang datang sambil menekan serangan.
Pria tua itu langsung mengenali keterampilan itu, menyadari bahwa bakat alami Tsurugi, dikombinasikan dengan manipulasi energi terkutuk, menjadikannya lawan yang tangguh.
Tepat ketika pertempuran mengancam akan mengalahkan Tsurugi di Jujutsu Kaisen Modulo chapter 5, Yuuka memasuki medan pertempuran. Teknik Savage Claw Fist-nya mencabik medan perang dengan kekuatan yang dahsyat, menciptakan celah.
Dalam sebuah kejutan yang mengejutkan, Yuuka tiba-tiba tertusuk jarum di bahunya, diikuti oleh Tsurugi yang dipukul berulang kali.
Pria tua itu mengungkapkan sifat asli kemampuannya: menggunakan kulit manusia sebagai bahan untuk transformasi. Dengan memasukkan roh penjaga ke dalamnya, ia menciptakan boneka-boneka aneh, yang memungkinkannya menipu lawan dengan tubuh palsu sambil menyembunyikan wujud aslinya.
Pengungkapan ini di Jujutsu Kaisen Modulo Bab 5 membingkai ulang rangkaian pertempuran sebelumnya, memperjelas bahwa sebagian besar pertarungan Tsurugi dan Yuuka hanyalah cangkang yang dimanipulasi.
Konsepnya mengerikan dan sangat cocok dengan dunia kutukan, sebuah teknik yang lahir dari pembusukan, kematian, dan manipulasi manusia itu sendiri. Pria tua itu mengejek lawan-lawannya, membandingkan hasil buruannya dengan hitungan di sempoa, sambil dengan santai mengisyaratkan lebih banyak lagi yang ingin ia panen.
Saat situasi tampak mengerikan di Jujutsu Kaisen Modulo chapter 5, medan perang pun berubah. Benda-benda, tanah, senjata, dan puing-puing tiba-tiba mulai melayang. Baik lelaki tua maupun Tsurugi tercengang, dan sumber fenomena aneh ini terungkap: Maru, masih terbaring di tanah, tak sadarkan diri tetapi dengan mata di dahinya terbuka lebar.
Gambar terakhir ini meninggalkan pertanyaan tak berujung bagi para penggemar. Apakah kekuatan ini merupakan kebangkitan alam bawah sadar? Apakah ini terkait dengan ikatan kembarannya dengan Cross? Atau apakah kutukan tersembunyi di dalam diri Maru akhirnya mulai muncul? Apa pun kebenarannya, hal itu menempatkannya sebagai kunci untuk tahap selanjutnya dari alur cerita.