
Raw dan Dialog Lengkap Manga Negai no Astro Chapter 1 Bahasa Indonesia
- April 13, 2024
- comments
- Sorenamoo
- Posted in JejepanganManga
Simak raw dan dialog lengkap manga Negai no Astro Chapter 1 bahasa Indonesia.
Negai no Astro Chapter 1 merupakan manga baru karya Ken Wakui.
Ken Wakui adalah pencipta Tokyo Revengers yang kemudian menciptakan manga Negai no Astro Chapter 1.
Raw dan Dialog Lengkap Manga Negai no Astro Chapter 1 Bahasa Indonesia
HALAMAN 1
HALAMAN 2
HALAMAN 3
Teks: Warna pelangi bersinar terang
Narator: Di alam semesta yang jauh
Narator: Hujan meteor menuju Bumi
Teks: Shinrei Sai, serialisasi baru
TV: Mereka bilang jika kau membuat harapan sambil memegang benda berharga saat bintang jatuh hari ini terjadi, impianmu akan jadi kenyataan
TV: Para penduduk kota sedang membicarakan hal itu, bukan?
TV: Hujan meteor akan melintasi Bumi beberapa jam lagi
TV: Apa kalian semua sudah menyiapkan benda berharganya?
Hibaru: Menarik, bukan?
HALAMAN 4
Teks: Di sebuah pojokan kota
Hibaru: Hei, kakek. Aku datang untuk mengambil iuran Keluarga Mikanime
Teks: Yotsurugi Gumi, satu-satunya putra pemimpin kelompok
Kakek: Ah, si Hibaru ya… Kau harus lebih serius dengan pekerjaanmu! Tunggu sebentar…
Hibaru: Kau itu lambat sekali seperti zombie, Pak Tua.
HALAMAN 5
Kakek: Aku ini anggota Departemen Penagih Hutang.
Hibaru: Iya iya! Benar-benar negosiasi yang sangat ketat! Hei!!
Kakek: Ini untukmu
Hibaru: Baiklah Pak Tua, jangan lupa untuk mampir dan mengambil botol sakemu besok!
Kakek: Iya, terima kasih
Terasu: Mengambil uang keamanan lagi? Bukannya itu cuma toko biasa?
HALAMAN 6
Terasu: Hentikan permainan kekanak-kanakanmu itu, kau ini kenapa sih? Ini hari pemakaman ayahmu, lho.
Hibari: Lihatlah haori keren ini! Aku yang membuatnya sendiri
Terasu: Jangan memelukku begini, ini memalukan. Kau berencana muncul di pemakaman dengan pakaian itu?
Hibari: Iya. Aku ingin semua anggota keluarga mengingat pak tua kita dari masa lalu.
Teks: Anak Angkat ke-12 – Terasu
Terasu: Hibaru, apa kau tahu betapa pentingnya posisimu saat ini? Sepertinya kau masih belum paham, ya?
HALAMAN 7
Button: Hei, hentikan tingkahmu itu, Hibari. Kau orang yang beruntung sekali! Tapi serius, kau pikir kita akan berdandan seperti samurai di era seperti ini?!
Teks: Anak angkat ke-11: Button
Button: Sampai kapan orang ini hidup di fantasi yakuza kuno milik ayahnya itu? Bisakah seseorang memberitahunya bahwa yakuza modern itu cuma memikirkan bisnis? Lagipula dia cuma anak manja yang bisanya mengejar ekor sang ayah saja.
HALAMAN 8
Hibari: Apa katamu?!
Terasu: Biarkan saja, lagipula dia cuma aktor pendukung. Kau pantas disebut aktor pendukung karena cengengesan di hari penting seperti pemakaman ayah angkatmu seperti itu.
Button: Cih! Mulai sekarang, jangan berani-beraninya kau mengacau di kelompok pendekar pedang Sekigengumi dan Shiou, kakakku! Jangan meremehkan kami! Ayo pergi!
HALAMAN 9
MC: Pemakaman untuk mendiang Tuan Kinko akan diadakan di rumah duka Diamond Rite.
Hibaru: Ayahku, Pak Tua…
HALAMAN 10
Pria: Lihat itu…
Pria 2: Hehe, Hiba-chan kecil sangat imut ya…
Pria 3: Eh?
Pria 4: Perang pewaris sudah dimulai
Button: Cih, tapi Hibaru…
Teks: Pendekar pedang nomor satu, pemimpin muda Sekengumi dan anak adopsi pertama, Seke Shitaka
Pria 5: Semuanya mulai fokus pada Hiba-chan.
Pria 6: Semua orang yang berpotensi sebagai penerus mulai mendekati fraksi terbesar, Fraksi Iblis serta satu-satunya anak kandung mendiang, Hibari.
HALAMAN 11
MC: Selanjutnya, mewakili mendiang, anggota keluarga akan mengungkapkan beberapa patah kata.
Hibaru: Baiklah, satu, dua, tiga, empat! Semuanya, para hadirin sekalian! Terima kasih karena telah datang di acara pemakaman Seken Konki hari ini.
Hibaru: Mendiang berhutang budi pada para hadirin selama masih hidup.
Pria 1: Diantara anak-anaknya, hanya Shitaka yang berhasrat kuat untuk mengambil takhta kekuasaan. Kuncinya sekarang ada di keputusan Hibaru.
Hibru: Kami sangat berterima kasih atas kedatangan para hadirin sekalian.
Pria 2: Itu semua bergantung pada keinginan mendiang ayah sendiri, ‘kan?
Pria 1: Tidak, ia sempat mengatakan akan menyerahkan semuanya pada Hibaru, sang pewaris sejati.
Wanita: Bukankah mendiskusikan hal itu di momen seperti ini agak kurang pas?
HALAMAN 12
Hibaru: Kata-kata terakhir mendiang adalah… terkait orang yang akan meneruskan semua usahanya…
Hibaru: Saya, pemimpin pertama Geng Yotsurugi, meneruskan keinginan dari Sekken Kinko yang legendaris, akan menjatuhkan posisi Pemimpin Kedua Geng Yotsurugi kepada… Terasu!
HALAMAN 13
Terasu: Aku?!
Pria: Apa?! Ayolah, tidak mungkin ayahmu menjuk orang itu!
Pria 2: Kau ini benar-benar masih bayi, ya
Pria 3: Yang benar saja…
Kerumuman: Jangan macam-macam, kau berbohong, ‘kan?! Benar! Tidak mungkin mendiang berkata begitu! Bartender buatkan aku minuman keras yang kuat! Aku tidak akan percaya pada perkataan bocah itu!
HALAMAN 14
Hibaru: Aku punya bukti atas ucapanku tadi. Terasu, kau masih punya benda itu, ‘kan?
Terasu: Eh? Ah! Iya, masih!
Hibaru: Jika disatukan, maka kedua benda ini akan menjadi satu. Kami adalah orang yang akan menciptakan masa depan.
Kinko: Tinjuku, kekuatan pukulanku!
Pria: Hei tunggu dulu!
Kinko: Aku adalah peluru! Dasar bodoh!
Hibaru: Dasar bodoh! Ayahku bernama Seken Kinko!
HALAMAN 15
Pria: Terima kasih Kinko-san! Aku sudah tidak tahan dengan tingkah mereka!
Hibaru: Saat di Era Showa, dia dicintai dan dikenal sebagai Peluru Asakusa. Dia adalah bos Yotsurugi-gumi atau Sekengumi, geng nomor satu di daerah Kanto.
Preman: Awasi orang itu. Investitasi setiap gerakannya.
Preman 2: Baik!
Preman 1: Ajak gabung mereka yang ingin bergabung, lenyapkan mereka yang menolak.
Preman 2: Baik!
Hibaru: Pistol Ayah sangat kuat seperti baja!
Kinko: Benar! Soalnya tubuhku berisi peluru terbaik! Kepalan tanganku diisi oleh bubuk mesiu, jadi aku bisa melontarkan pukulan seperti peluru!
Hibaru: Wah, keren sekali!
HALAMAN 16
Kinko: Kunci untuk menguasai daerah bawah adalah kekuatan.
Hibaru: Baik!
Kinko: Tapi, ada yang lebih krusial dari itu… Kyokushin, jiwa ksatria, yakni perasaan untuk menolong yang lemah dan menghancurkan yang kuat.
Hibaru: Jiwa ksatria…
HALAMAN 17
Hibaru: Pak tua selalu berpihak pada yang lemah.
Kinko: Hari ini ada festival!
Hibaru: Karena itulah dia dicintai oleh orang lain. Dia langsung mengangkat anak yatim yang dia sukai.
Kinko: Hibaru, sekali lagi, keluarga kita akan berkembang!
Hibaru: Walaupun mereka anak dari musuh yang kami kalahkan.
Terasu: Namaku Terasu…
Hibaru: Anak-anak angkat itu mulai membantu ayah melakukan pekerjaannya. Ikatan pertemanan yang lebih kuat dari ikatan darah bernama Ikatan Tak Terhancurkan menjadi batu pijakan yang mendukung kelompok kami.
HALAMAN 18
Pria: pada zaman seperti ini, cara kerja ayah sudah ketinggalan zaman.
Pria 2: Tapi dia memiliki banyak sekutu yang kuat. Kita harus memanfaatkan hal itu.
Pria 3: Agar bisa bertahan, Sekengumi harus bisa beradaptasi.
Teks: Di era Heisei, Sekengumi membuat debutnya di panggung utama. Mereka menjadi organisasi yang tak bisa diserang oleh kepolisian dan bertanggungjawab atas semua usaha bisnis di Asakusa, mereka juga memiliki pengaruh besar pada perkembangan bisnis energi. Sekarang, di era Reiwa…
HALAMAN 19
Pria: Hei Hibaru, Terasu, kalian terlambat!
Hibaru: Bagaimana dengan Ayah?
Pria: Sepertinya usianya tidak akan lama lagi…
Wanita: Cepat masuk dan temui dia. Sepertinya ada hal penting yang ingin dia bicarakan dengan kalian berdua.
HALAMAN 20
Hibaru dan Terasu: Kami masuk!
Kinko: Hibaru…
Hibaru: Iya!!
Kinko: Aku sudah sekarat…
HALAMAN 21
Kinko: Kau sekarang adalah Kepala Kelompok Yotsurugi Generasi Kedua… Kalian sudah tumbuh dewasa sekarang, begitu juga dengan kelompok kita, sudah berkembang pesat. Terasu, kau bijak dan baik hati. Jadilah perisai yang melindungi kelompok kita. Aku ingin kau memikul beban yang sama dengan Hibaru, pemimpin kelompok selanjutnya.
Terasu: Baik!
HALAMAN 22
Kinko: Kemarikan tangan kalian. Untuk Hibaru, aku berikan liontin tombak yang berbentuk seperti peluru, satu-satunya yang ada di dunia ini. Untuk Terasu, aku berikan liontin perisai ini, yang dibuat dari bahan yang sama dengan liontin peluru tadi. Keduanya merupakan harta berharga Keluarga Sekenke, diwariskan dari kakekku, bentuknya menyerupai tombak dan perisai. Jika digabungkan, maka keduanya akan menjadi satu kesatuan. Hiduplah yang rukun sambil membawa kedua benda itu.
Hibaru dan Terasu: Baik!
HALAMAN 23
Kinko: Aku serahkan masa depan kelompok pada kalian, oke?
HALAMAN 24
Terasu: Mengapa kau berbohong? Ayah cuma menunjukmu, ‘kan?
Hibaru: Aku ingin punya prinsip hidup seperti yakuza. Bantu yang lemah, hancurkan yang kuat! Gikyoushin, prinsipn tentang kebijaksanaan dan loyalitas.
HALAMAN 25
Hibaru: Semua itu adalah hal yang kupercayai. Aku selalu ingin menjadi Yakuza jika sudah besar nanti.
Terasu: Jangan seenaknya berkata yakuza ini yakuza itu. Sekengumi beroperasi sesuai dengan aturan hukum di mata penduduk.
Hibaru: Aku paham soal itu kok. Aku tidak berniat untuk melanggar hukum atau semacamnya… Sekegumi yang sekarang memang berjalan sesuatu dengan ketentuan hukum, tapi kita telah mengabaikan cara lama dan menjadi sedingin es.
HALAMAN 26
Hibaru: Pemikiran Ayah mungkin sudah kuno untuk era sekarang, tapi aku paham maksudnya. Walaupun itu cara kuno, aku tetap tak bisa membengkokkan kepercayaanku. Jika aku menjadi satu-satunya bos, geng ini akan terpecah, aku tidak pantas untuk menyandang gelar itu…
HALAMAN 27
Hibaru: Aku ini orangnya sembrono, tapi Terasu tidak begitu. Aku yakin kau bisa memimpin kelompok ini menuju masa depan cerah. Ayahku pasti juga akan setuju dengan keputusanku.
Terasu: Hibaru…
Pria: Wah, benarkah? Terima kasih banyak!
Hibaru: Hmm?
Pria: Bintang jatuhnya banyak sekali! Akhirnya momen itu tiba juga!
Terasu: Ah!
Hibaru: Ah benar juga! Aku sampai lupa!
HALAMAN 28
Teks: Jika kau memegang benda berharga dan membuat permohonan saat bintang jatuh terjadi, permohonan itu akan terwujud. Ini semua sedang viral di media. Pada hari ini, orang-orang di kota mulai memanjatkan keinginan sesuai instruksi tersebut.
HALAMAN 29
Terasu: Apa ya?
Hibaru: Aku punya satu permintaan. Aku ingin melindungi daerah kekuasaan kelompok dan mendukung keluargaku. Aku ingin menjadi orang paling kuat di dunia bawah tanah!
HALAMAN 30
Terasu: Apa harapanmu?
Hibaru: Bukan hal besar kok…
Pria: Hei, itu…
Pria 2: Bukankah itu terlalu dekat?
Hibaru: Benar juga… wah, ini gawat! Kita akan hancur!
HALAMAN 31
Hibaru: Yang benar saja!
HALAMAN 32
Hibaru: Gawat!
HALAMAN 33
Hibaru: Terasu!
HALAMAN 34
Teks: Aku akan memberimu kekuatan, padamu, pemilik liontin peluru, menghubungkanmu dengan para bintang.
Hibaru: Huh?
Teks: Kemampuan untuk mewujudkan keinginan, Astro.
HALAMAN 35
Warga: Apa yang terjadi? Ada apa ini? Hei lihat! Ada meteor yang jatuh dari atas! Gedung itu hancur lebur!
Hibaru: Aku tadi sempat melihat Terasu, Terasu?
HALAMAN 36
Hibaru: Tidak mungkin.. Terasu… dia sempat menyelamatkanku agar tidak tertindih reruntuhan bangunan itu?!
Hibaru: Ayahku itu sifatnya seperti dirimu lho
HALAMAN 37
Hibaru: Lagipula, aku merasa tidak cocok menjadi bos.
Terasu: Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja. Walau aku sendiri juga tidak akan sanggung melakukannya sih. Itu semua cuma mimpi, ‘kan? Aku mewarisi kehendak Ayah… Bahkan jika harus melawan saudara-saudara kita, aku tetap akan mendukungmu. Dua benda yang menjadi satu, bersama, kita akan menciptakan masa depan cerah!
HALAMAN 38
Hibaru: Terasu! Hei, bertahanlah, Terasu! Tidak mungkin?! Hei, tunggu! Sialan!
HALAMAN 39
Kinko: Liontin ini? Isinya adalah peluru paling mematikan di dunia!
Hibaru: Bantu aku, Ayah!
HALAMAN 40
Hibaru: Apa?!
Kinko: Lurus seperti anak panah, itulah dirimu…
Hibaru: Ayah?
Kinko: Hatimu yang lurus itu berubah jadi peluru yang bisa kau tembakkan menembus bangunan itu.
HALAMAN 41
Kinko: Tembuslah dinding itu.
Hibaru: Tembus, katamu?
Kinko: Bayangkan tinju paling mematikan yang bisa kau bayangkan.
HALAMAN 42
Hibaru: Tinju terkuat…
Hibaru: Wah, ayah kuat sekali!
Kinko: Soalnya ada peluru khusus di tubuh ayah!
Hibaru: Pertama, peluru khusus di bisep meletus,
Kinko: Lengan bawahku berisikan bubuk mesiu.
HALAMAN 43
Hibaru: Sama seperti membumbui makanan, ledakkan bubuk mesiu di lengan bawah, lalu aku lepaskan tinjuku!
Kinko: Apa-apaan tinjumu itu, Hibaru?
HALAMAN 44
Kinko: Terus pukul temboknya!
HALAMAN 45
HALAMAN 46
Hibaru: Apa?!
Halaman 47
Terasu: Reruntuhannya, terhempas?! Hibaru!
HALAMAN 48
Hibaru: Apa-apaan ini!?
HALAMAN 49
Terasu: Apa yang kau lakukan pada bangunannya?!
Hibaru: Aku tidak paham, tapi tanganku tiba-tiba menjadi aneh! Oh iya, wahhhh, ternyata kau masih hidup!
HALAMAN 50
Terasu: Aku tadi merasa terjebak di sebuah lubang kecil
Hibaru: Kupikir hanya aku yang merasa begitu. Apa tadi benar-benar ada meteor yang jatuh?
Terasu: Ah, ayo kita cari tempat yang lebih tinggi.
HALAMAN 51
HALAMAN 52
Teks: Waktu damai,
HALAMAN 53
mulai berakhir…
LINK BACA MANGA NEGAI NO ASTRO ASTRO ROYALE