Musim pertama Dandadan mungkin akan berakhir pada alur cerita Evil Eye sebelum memperkenalkan karakter utama keempatnya, Kinta Sakata.
Meskipun ia mungkin protagonis yang paling tidak penting, pengaruhnya terhadap serial ini sangat penting, terutama di alur cerita Kaiju.
Pengenalannya akan membuat kelompok protagonis lebih besar dan meningkatkan peluang menemukan kintama terakhir Okarun.
Kinta adalah protagonis utama dari alur cerita Kaiju dan orang kelima yang ditambahkan ke kelompok protagonis ‘pencari kintama’.
Selama alur cerita ini, kintama mengemudikan mecha Buddha (Kinta Bodhisattva Agung) dan memodifikasinya menjadi versinya yang lebih cocok untuk pertempuran.
Meskipun ia adalah satu-satunya orang yang tidak memiliki kemampuan super, pengaruhnya terhadap makhluk gaib sangat penting.
Disclaimer: Artikel ini berpotensi mengandung spoiler dari serial manga Dandadan dan mencerminkan pendapat penulis.
Dalam Dandadan chapter 64, Kinta Sakata diperkenalkan saat berbicara dengan Okarun.
Ia ingin tahu rahasia di balik daya tarik gadis-gadis cantik (karena Okarun memiliki Aira dan Momo dalam kelompoknya).
Sayangnya, ia tidak bisa mendapatkan jawaban apa pun karena Okarun mengklaim bahwa baik Aira maupun Momo tidak memiliki ketertarikan romantis padanya.
Kinta kemudian memperhatikan Okarun berbicara dengan Momo, dan selama pembicaraan mereka, ia mendengar tentang ‘pencarian kintama.’
Hal ini menimbulkan kesalahpahaman dalam benaknya, dan ia berpikir bahwa berbicara dengan tidak pantas akan menarik perhatian Momo.
Jadi, ia melakukan hal yang sama selama satu kelas dan membuat Momo marah.
Selama waktu ini, Hantu Kompleks Apartemen juga mulai menghantui kelompok protagonis.
Ia memikat mereka dengan menggunakan kintama milik Okarun dan akhirnya menunjukkan wujud aslinya sebagai kaiju (dinosaurus).
Jadi, untuk melawan makhluk baru ini, kelompok protagonis harus memikirkan sesuatu yang besar.
Untuk mengalahkan kaiju, kelompok tersebut harus memanfaatkan rumah Momo dan mengubahnya menjadi makhluk raksasa.
Selama proses ini, Kinta memainkan peran kunci dalam membangun robot raksasa. Namun, rumah itu akhirnya menjadi ‘desain Buddha’ karena nanoskin (yang digunakan untuk membangunnya) rusak.
Semua orang menjuluki makhluk ini sebagai Kinta Bodhisattva Agung.
Sayangnya, model ini tidak cocok untuk pertempuran.
Jadi, saat mengemudikannya melawan Kaiju, Kinta memodifikasinya untuk pertempuran (menciptakan versi Zeta), yang terbukti penting untuk kemenangan melawan Kaiju.
Setelah kejadian ini, Kinta menjadi bagian aktif dari tim ‘pencari Kintama’ para protagonis.
Seperti yang sudah dijelaskan, Kinta mungkin satu-satunya orang dari kelompok protagonis yang tidak dapat menggunakan kekuatan supranatural apa pun (Seperti kekuatan Turbo Granny milik Okarun, kekuatan Acrobatic Silky milik Aira, kekuatan Evil Eye milik Jiji, dan kekuatan Momo sebagai medium). Namun, kecerdasannya terbukti sangat hebat melawan Kaiju di alur cerita Kaiju milik Dandadan.
Kinta memodifikasi Kinta Bodhisattva Agung (versi Zeta) sangat penting untuk menang melawan makhluk gaib tersebut mengingat versi sederhananya tidak cocok untuk pertempuran.
Meskipun fitur tambahannya pada Kinta Bodhisattva Agung tidak berguna (seperti penambahan kacamata), fitur tersebut membantu Kinta membayangkan kemenangan melawan Kaiju.
Beberapa gerakan kunci yang krusial untuk mengalahkan Kaiju termasuk Daedalus Acha (tendangan ke atas) dan Super Electrowave Spin (tendangan menukik memutar yang merobohkan tanduk Kaiju).