Entah apapun yang dipercaya oleh penggemar keras manganya, mengubah anime dari sumber manga bukanlah sesuatu yang buruk.
Pasti akan tetap ada sesuatu yang menarik meski “The Promised Neverland” yang ini kurang berfokus pada pemecahan masalah dan lebih berfokus pada karakter yang bertahan hidup.
Untuk menghargai episode ini, terdapat beberapa scene bagus seperti bagaimana Emma mengatasi dirinya yang kehilangan pemikiran optimisnya setelah sekian lama hanya melakukan support pada anak-anak yang lain.
Kalau anime The Promised Neverland benar-benar mengikuti rute cerita originalnya, pasti harus ada perkembangan cerita yang mana hal ini akan memakan jauh lebih banyak episode anime.
Di manganya, mengetahui kalau Norman masih hidup saja adalah elemen “shock” dari arc ini.
Setelah mengungkapkan Norman yang masih hidup, sudah pasti akan terjadi reuni di antara mereka, tapi karena terpisahnya karakter ini yang sangat lama di manganya membuat pertemuan mereka terasa jauh lebih spesial dan emosional.
Sampai titik ini, pengalaman dan pandangan antara Emma dan Norman menjadi berbeda, yang akhirnya menjadi konflik filosofi tentang bagaimana cara mereka berurusan dengan iblis.
Keadaan saat terjadinya pertemuan kembali di anime ini juga terlalu mudah dan hampir tidak dapat dipercaya.
Entah bagaimana anak-anak ini menyamarkan diri mereka sebagai iblis untuk mendapatkan makanan dan tidak pernah ketahuan sekalipun selama 6 bulan, lalu tiba-tiba sekarang ada iblis disana yang menyadari bau manusia mereka? dan tentu saja hal ini terjadi di hari Norman berada disana untuk menyelamatkan mereka, ya… Terasa sangat mudah..