Selama bertahun-tahun, One Piece dikenal karena kedalaman ceritanya.
Sudah lebih dari 25 tahun sejak serial ini mulai diserialkan, dan selama itu pula, sang kreator telah memperkenalkan banyak alur cerita yang belum terpecahkan.
Fandom tak membuang waktu untuk memunculkan beberapa teori menarik, dan meskipun awalnya hanya berupa diskusi internal karena beberapa di antaranya terbukti benar, spekulasi dan teori pun meningkat.

Holy Knight God Valley One Piece
Terutama sejak cerita mencapai Final Saga, Eiichiro Oda perlahan-lahan mengungkap beberapa misteri yang paling dinantikan, dan yang terbesar yang baru saja ia ungkapkan adalah Insiden God Valley.
Meskipun para penggemar sangat menikmati kisah ini, ada teori baru yang menjadi sorotan.
Teori tersebut menunjukkan bahwa setiap Ksatria Suci secara langsung atau tematis terkait dengan Topi Jerami tertentu, membentuk atau memengaruhi masa lalu mereka dengan cara yang baru mulai kita pahami.
Hubungan Nami–Sommers

Road Nami Manga One Piece
Ketika kita membahas hubungan antara Nami dan Sommers, teori ini mulai masuk akal. Sommers di One Piece menonjol karena pengetahuannya yang luas sebagai seorang Celestial Dragon.
Dalam cerita tersebut, ia tidak meluangkan waktu untuk mengidentifikasi identitas Jaguar D. Saul, dan ia telah bertahan hidup jauh sebelum kebanyakan bangsawan menyadarinya.
Ini merupakan detail penting karena membuka kemungkinan adanya hubungan antara dirinya dan masa kecil Nami yang tragis.
Kita tahu bahwa latar belakang Nami berakar pada genosida dan kelalaian maritim; sekarang, peristiwa-peristiwa ini berada di bawah kendali seseorang seperti Sommers untuk mengawasi atau bahkan merencanakannya.

Saint Sommers Shepherd Elbaph One Piece
Itulah sebabnya beberapa penggemar berspekulasi bahwa ia mungkin memiliki hubungan dengan asal-usulnya sebelum Bell-mère menemukannya.
Meskipun tidak selalu menyiratkan garis keturunan ayah, kemungkinan adanya hubungan bangsawan sangat cocok dengan pola naratif Oda di One Piece: Tragedi ironis, komentar politik, dan twist yang mengontekstualisasikan ulang penderitaan Nami dalam skala yang jauh lebih besar.