Sampai sekarang, Saitama selalu mengedepankan ketidaktahuan dan sikap apatisnya. Ia tidak peduli monster mengerikan atau skenario akhir dunia gila yang dia hadapi.
Ini sering digunakan untuk efek komedi dalam serial tersebut, tetapi juga membuat Saitama menjadi jenis protagonis yang unik. Ia adalah orang yang tidak dapat disakiti atau dilukai dengan cara apapun.
Sekarang, untuk pertama kalinya, pahlawan One Punch Man benar-benar menderita (secara emosional) dan itu terjadi tepat ketika dia mendapatkan apa yang dia inginkan.
Hilangnya Genos membuat Saitama menyadari bahwa pengejarannya terhadap lawan yang kuat sebenarnya adalah sebuah pencarian kosong, karena membuatnya lupa apa artinya menjadi seorang pahlawan: melindungi orang dan hal-hal yang disayangi.
One Punch Man memaksa Saitama untuk berevolusi dengan mengalami rasa sakit untuk pertama kalinya, dan dengan menyadari betapa sia-sia tujuannya selama ini.
Ini adalah momen yang tragis tetapi juga sangat menarik yang menempatkan protagonis kembali pada “perjalanan pahlawannya”, yang mengharuskannya menderita untuk bergerak maju.
Serial ini telah mengambil waktu yang sangat menarik, membuktikan bahwa penggemar One Punch Man tidak boleh menganggap remeh Saitama.
SUBSCRIBE JUGA CHANNEL YOUTUBE SORENAMOO