One Punch Man mungkin merupakan anime yang sangat populer di industri ini.
Kendati demikian, anime One Punch Man juga sering mendapatkan kritikan yang berisfat ofensif.
Anime One Punch Man sempat menuai kontroversi karena beberapa pemirsa menganggap tubuh Tatsumaki sebagai daya tarik sugestif terhadap Lolicon.
Argumen itu sendiri sebenarnya tidak sepenuhnya benar, mengingat Tatsumaki bukan loli tetapi bertubuh pendek.
Serupa dengan argumen tersebut, ada beberapa orang di seluruh dunia yang menganggap salah satu hoodies Saitama ofensif, yang tidak lain adalah hoodie ‘Oppai’ miliknya yang terkenal. Baju itu langsung menjadi populer di komunitas karena barang dagangan untuk hal yang sama mulai muncul di pasar segera setelah musim pertama ditayangkan.
Nah, pertanyaannya, apakah hoodie Saitama benar-benar ofensif?
Disclaimer: Artikel ini mencerminkan pendapat penulis.
Saitama One Punch Man
Meskipun ‘Oppai’ bukanlah istilah yang ofensif, kata itu dianggap ofensif atau kasar oleh banyak orang. Kata itu sendiri adalah slang untuk ‘dada wanita’ dan dapat digunakan dalam percakapan biasa, tetapi istilah yang diterima secara luas adalah ‘mune’, yang langsung diterjemahkan menjadi ‘dada’.
Namun, situasinya sedikit berbeda dalam komunitas anime, karena istilah ‘oppai’ umumnya digunakan di anime dan manga untuk menyebut dada wanita yang terlalu besar. Ini, dengan sendirinya, dapat dianggap oleh sebagian populasi sebagai ofensif jika ditulis pada pakaian. Sementara generasi yang lebih muda mungkin jauh lebih menerima pakaian seperti itu, hal itu bisa menyinggung warga lanjut usia.
Sehingga ketika Saitama pertama kali mengenakan hoodie tersebut, baju itu langsung menjadi populer di masyarakat, terutama di kalangan penggemar One Punch Man. Namun, mereka yang tidak mengetahui referensi tersebut dapat merasa aneh jika ada orang yang mengenakan pakaian seperti itu. Kemungkinan besar mereka menghabiskan beberapa detik untuk bertanya-tanya, “Hah? Mengapa?” dan kemudian melanjutkan hari mereka.