One Piece terbaru mengungkap rahasia besar dari buah iblis.
Pada update One Piece terbaru, tepatnya chapter 1069 akhirnya diketahui asal usul buah iblis.
One Piece terbaru memaparkan kalau buah iblis lahir dari keinginan dan nafsu manusia.
Chapter 1069 bermula dari pertemuan kembali Luffy dan Rob Lucci.
Di sini, Luffy menggunakan Gear 5 dari buah iblisnya, Hito Hito no Mi Model Nika.
Sementara Lucci juga menggunakan buah iblisnya, Neko Neko no Mi Model Leopard yang sudah mengalami awakening.
Chapter 1069 ini berjudul ‘Semua Ada karena Sebuah Alasan’.
Dikatakan kalau buah iblis muncul dari keinginan manusia.
Setiap buah iblis merupakan wujud dari keinginan manusia karena terus ingin berkembang.
Dijelaskan kalau hal ini sangat tidak alami dan dibenci oleh Laut (Mother Sea).
Karena kebencian laut pada ketidakalamian buah iblis, akhirnya air laut menjadi kelehaman para pengguna buah iblis.
INFORMASI BUAH IBLIS
Buah iblis adalah kekuatan misterius yang tersebar di seluruh dunia One Piece.
Buah ini bisa memberikan kekuatan dan kemampuan instan bagi orang yang memakannya.
Sejauh ini, ada ratusan jenis kekuatan buah iblis yang memiliki kekuatan untuk menghancurkan.
Meski memakan buah iblis menjadi salah satu sumber mendapatkan kekuatan, tapi ada konsekuensi yang harus dihadapi.
Yakni pengguna buah iblis akan kehilangan kemampuan berenang mereka.
BUAH IBLIS HITO HITO NO MI MODEL NIKA MILIK LUFFY
Dalam One Piece terbaru ini, diketahui juga kalau buah iblis Luffy tidak ada dalam ensiklopedia buah iblis.
“Buah iblis mitologo Hito Hito no Mi Model Nika tidak ada di buku Akuma no Mi”.
Dalam konteks ini, pasti ada alasan kenapa Oda-sensei menyertakan informasi tersebut.
Nika sendiri adalah sosok mitologi yang membawa tawa dan kesenangan pada orang lain.
Dia juga selalu mengekspresikan kebebasan tanpa batas.
Hal ini cocok dengan asal usul buah iblis yang lahir dari keinginan manusia untuk menjadi lebih baik.
JIka demikian, Mother Sea atau Lautan dalam hal ini bisa jadi memiliki fungsi seperti Pemerintah Dunia yang menindas hak setiap manusia.