Para arkeolog dilarang mempelajari Poneglyph dan mencari tahu tentang Abad Kekosongan.
Para arkeolog Ohara diam-diam mencoba menerjemahkan tulisan-tulisan poneglyph yang tersembunyi di ruang bawah tanah.
Nico Olivia, ibu Robin meninggalkan pulau bersama enam arkeolog lainnya dan melakukan perjalanan untuk mempelajari Abad Kekosongan.
Enam tahun kemudian, ekspedisi mereka diketahui oleh Angkatan Laut dan mengakibatkan kematian semua anggotanya kecuali Olivia.
Saat Angkatan Laut mengetahui mereka berasal dari Ohara, Pemerintah Dunia memerintahkan Buster Call untuk menghapus pulau itu dari peta.
Nico Robin hanya selamat karena belas kasihan Kuzan yang saat itu menjabat sebagai wakil admiral.
Pemerintah Dunia selalu merasa terancam dengan orang-orang yang mungkin menemukan rahasia di balik Abad Kekosongan.
Karena itulah, mereka memberikan hadiah 77 Juta kepada Nico Robin yang berusia delapan tahun.
Mereka juga menuduhnya menenggelamkan beberapa kapal laut saat penyerangan dimulai.
Hal tersebut hanya membuat pembaca berpikir bahwa mengungkap Abad Kekosongan dapat mengungkap kejahatan yang mungkin dilakukan oleh Pemerintah Dunia.