Narasi One Piece secara konsisten mengeksplorasi tema mitologis yang mengaburkan batasan tradisional yang memisahkan hidup dan mati.
Informasi baru tentang Imu, bersama dengan Five Elders, telah mengungkap sifat misterius “The Abyss” yang merupakan konsep yang membawa makna penting dengan potensi untuk secara radikal mengubah cara kita memandang kekuatan Pemerintah Dunia yang sebenarnya.
Selama kekalahan Saturn, Imu mengungkapkan kekuatannya untuk melarutkan kehidupan melalui asap hitam yang mengepul dari tubuh Saturnus, yang akhirnya menyebabkan pembusukannya.
Hubungan kejadian ini dengan penyebutan “Abyss” dan “tanda-tanda Abyss” menyoroti hubungan yang kuat dengan kepercayaan mitologi kuno tentang kematian, khususnya dunia bawah.
Brook secara singkat menyaksikan alam ini melalui kekuatan Buah Iblisnya sebelum kebangkitannya.
Disclaimer: Artikel ini adalah teori spekulatif dan mencerminkan pendapat penulis.
Istilah “Abyss/ Jurang” mencakup berbagai makna kontekstual penting, termasuk definisinya sebagai “jurang yang dalam atau tampaknya tak berdasar,” interpretasinya sebagai “wilayah neraka yang dianggap sebagai lubang tanpa dasar,” dan hubungannya dengan peristiwa bencana. Perkembangan terbaru dalam One Piece sangat sesuai dengan definisi ini.
Ketika Imu membunuh Saturn, kita melihat kekuatan hidupnya terkuras secara bertahap, dengan bentuk Zoannya diserap ke dalam apa yang tampak seperti lingkaran pemanggilan.
Proses ini sangat mirip dengan penggambaran mitologis tentang jiwa yang diklaim oleh dewa dunia bawah.
Bagaimana jika Imu memiliki Buah Iblis yang memberikan kekuasaan atas dunia bawah ini – jurang ini – yang memungkinkan mereka memanipulasi batas antara hidup dan mati?
Kemampuan Buah Iblis unik Brook memberikan preseden untuk teori ini.
Jiwanya kembali dari apa yang ia gambarkan sebagai dunia bawah yang sebenarnya, memberinya bentuk keabadian.
Jika dunia bawah ada sebagai alam nyata di One Piece, Imu mungkin telah memperoleh otoritas tertinggi atasnya melalui Buah Iblis mereka.
Ini akan menjelaskan kemampuan mereka yang tampak untuk mengekstrak esensi kehidupan dan berpotensi memberikan keabadian bersyarat kepada Lima Tetua melalui “tanda jurang” – mungkin merek literal yang menghubungkan mereka ke wilayah dunia bawah Imu.