Penelitian apa pun mengenai Abad Kekosongan dan Poneglyph selalu dianggap sebagai kejahatan besar oleh Pemerintah Dunia.
Karena propaganda itulah, Angkatan Laut percaya bahwa siapa pun yang mempelajari Abad Kekosongan pada dasarnya mencoba menghidupkan kembali senjata kuno dan menghancurkan dunia.
Jelas dari pernyataan Nico Olivia bahwa Angkatan Laut menjadi sasaran indoktrinasi ini.
Kuzan juga sangat percaya akan hal ini.
Dia adalah seorang pria yang mengikuti “keadilan yang membara” dan percaya pada hukum Pemerintah DUnia.
Dia juga bersedia menjadi kejam demi kebaikan yang lebih besar.
Namun, banyak hal berubah sejak insiden Ohara.
Saul adalah teman Kuzan, tetapi Kuzan harus membunuhnya di Ohara.
Dia juga membenci fakta bahwa sebuah kapal warga sipil dibantai oleh Akainu.
Penggemar serial One Piece pasti percaya bahwa Kuzan tidak akan pernah bisa melupakan kengerian Ohara.
Dan dia juga pasti tidak bisa membenarkan hati nuraninya untuk membunuh warga sipil yang tidak bersalah.
Jika dipikir-pikir, kebencian Kuzan terhadap tindakan Akainu di Ohara akhirnya memuncak dalam duel antar Admiral yang.
Kuzan awalnya acuh tak acuh terhadap penunjukan Fleet Admiral.
Tetapi, dia bertempur mati-matian hanya untuk menghentikan Akainu membentuk angkatan laut di bawah visinya yang ekstrem.