One Piece Odyssey menceritakan di zaman kuno sebuah suku yang berasal dari Birkan juga menciptakan senjata kuno tambahan keempat.
Senjata kuno itu dikenal sebagai “Nafas Dewa”, atau “Divine Breath.”
Bahkan senjata buatan mereka juga dikatakan mampu menghancurkan dunia.
Meskipun kemungkinan senjata itu dibuat lebih sebagai pertahanan dari serangan tiga senjata kuno asli.
Senjata ini terdiri dari robot raksasa berteknologi maju.
Robot itu berbentuk ikan mas dan dapat mengendalikan serta melepaskan segala jenis cuaca.
Senjata berbentuk ikan itu hanya akan mendengarkan perintah dari tokoh terkemuka dalam budaya mereka.
Sosok tersebut adalah Pendeta Langit Abad Kekosongan yang dikenal dengan nama Rita Suerte.
Melalui teknologi kerajaan kuno, Rita berhasil sampai ke masa kini.
Dilahirkan kembali dalam wujud wanita bernama Lim, sebagai Pendeta Langit yang baru.
Sama seperti cerita orang-orang seperti Shirahoshi atau Momonosuke, yang juga menjadi ahli waris kerajaan bagian dari kerajaan kuno.
Sekarang terlahir kembali untuk dibimbing oleh Joyboy baru demi mengubah dan membawa Fajar bagi Dunia.
Tapi jika berbicara tentang dewa-dewa di dunia One Piece, apa kita tidak melupakan dewa yang berpotensi menjadi dewa paling penting dari serial ini?
Tentu saja dewa itu adalah Nika, juga disebut oleh beberapa orang sebagai Dewa Matahari Nika.
Yang tentunya akan melengkapi Pantheon sebagai elemen terpenting Tata Surya, menjadi “Matahari” itu sendiri.
Dan itu pantas karena Nike, terkadang disebut Nika, juga merupakan dewi dalam mitologi Yunani, yaitu Dewi Kemenangan.
Berarti selama Abad Kekosongan, berikut adalah jajaran dewa yang dipuja orang:
Tiga Dewa Utama Dewa Pluton, Poseidon, dan Uranus, Lima Dewa Tetua Saturnus, Yupiter, Mars, Venus, dan Merkurius, dan yang paling penting adalah Dewa Matahari Nika.
Tapi di antara semua itu kita melupakan satu dewa terakhir dan satu planet terakhir:
Tentu saja planet asal kita, Bumi.
Bumi, atau dalam bahasa Jepang Chikyu, secara harfiah “bola bumi”, juga dikaitkan dengan dewa dalam mitologi Yunani-Romawi:
Gaia, atau Terra, Dewi Bumi, juga dikenal sebagai “Mother of Nature” atau Ibu Alam.
Ada sosok yang secara harfiah bisa disebut “Ibu Alam”, seperti Gaia, yang disebut sebagai Laut itu sendiri.
Atau seperti yang disebut dalam bahasa Jepang, “Umi”.
Dan jika dibaca terbalik, nama Umi menjadi “Imu”.
Berarti bahwa Imu-sama benar-benar bisa menjadi sosok yang dipuja beberapa orang sebagai dewa “Mother of Nature Umi.”
Menempatkannya tepat di samping Gorosei di dalam dewa dunia One Piece.
Benarkah pesan tersebut yang muncul di One Piece Odyssey?
Atau ada pesan lain di dalam gim itu?