Tentu saja dewa itu adalah Nika, juga disebut oleh beberapa orang sebagai Dewa Matahari Nika.
Yang tentunya akan melengkapi Pantheon sebagai elemen terpenting Tata Surya, menjadi “Matahari” itu sendiri.
Dan itu pantas karena Nike, terkadang disebut Nika, juga merupakan dewi dalam mitologi Yunani, yaitu Dewi Kemenangan.
Berarti selama Abad Kekosongan, berikut adalah jajaran dewa yang dipuja orang:
Tiga Dewa Utama Dewa Pluton, Poseidon, dan Uranus, Lima Dewa Tetua Saturnus, Yupiter, Mars, Venus, dan Merkurius, dan yang paling penting adalah Dewa Matahari Nika.
Tapi di antara semua itu kita melupakan satu dewa terakhir dan satu planet terakhir:
Tentu saja planet asal kita, Bumi.
Bumi, atau dalam bahasa Jepang Chikyu, secara harfiah “bola bumi”, juga dikaitkan dengan dewa dalam mitologi Yunani-Romawi:
Gaia, atau Terra, Dewi Bumi, juga dikenal sebagai “Mother of Nature” atau Ibu Alam.
Ada sosok yang secara harfiah bisa disebut “Ibu Alam”, seperti Gaia, yang disebut sebagai Laut itu sendiri.
Atau seperti yang disebut dalam bahasa Jepang, “Umi”.
Dan jika dibaca terbalik, nama Umi menjadi “Imu”.
Berarti bahwa Imu-sama benar-benar bisa menjadi sosok yang dipuja beberapa orang sebagai dewa “Mother of Nature Umi.”
Menempatkannya tepat di samping Gorosei di dalam dewa dunia One Piece.
Benarkah pesan tersebut yang muncul di One Piece Odyssey?
Atau ada pesan lain di dalam gim itu?