Biasanya batu suci itu digunakan bersama dengan harta lainnya untuk memberkati penobatan Kaisar Jepang.
Serangan Kizaru mengambil referensi dari pusaka tersebut karena bentuk serangannya yang hampir sama dengan Magatama.
Magatama secara harfiah berarti “bola bulat”, dan serangan Kizaru menciptakan beberapa bola cahaya kecil yang yang menghantam lawannya.
Pusaka kedua, “Yata no Kagami”, adalah cermin perunggu suci yang melambangkan kebijaksanaan.
Harta tersebut secara harfiah diterjemahkan menjadi “cermin delapan bentang” karena panjang cermin itu sendiri.
Dalam hal ini, serangan Kizaru sama dengan nama pusaka tersebut karena dia menggunakan cermin cahaya ini berpindah tempat.
Cermin buatan Kizaru dapat menjangkau lawan yang jaraknya sudah sangat jauh dari Kizaru sendiri.
Yang terakhir, pusaka ketiga adalah Ama no Murakumo, meskipun saat ini pusaka itu lebih dikenal sebagai Kusanagi no Tsurugi.
Ama no Murakumo adalah pedang suci yang sejarahnya berasal dari mitologi Jepang.
Nama pedang itu secara umum diterjemahkan menjadi “awan yang berkumpul di langit”.
Menariknya, pedang tersebut konon awalnya ditemukan di dalam tubuh Yamata no Orochi, makhluk legendaris berkepala delapan yang menginspirasi kekuatan Shogun Orochi.
Dalam hal ini, teknik Admiral Kizaru memunculkan pedang suci tersebut dalam bentuk pedang yang terbuat dari cahaya.