Salah satu kejadian paling menyita perhatian dan emosi para penggemar One Piece adalah saat Ace meregang nyawa di Arc Marineford.
Ace sebenarnya bisa saja melarikan diri dari Marineford setelah diselamatkan Luffy, Shirohige dan anak buahnya yang sangat banyak.
Akan tetapi, Ace terpancing provokasi dari Akainu yang membuatnya tak bisa menahan amarah.
Pada akhirnya Ace dan Akainu terlibat dalam pertarungan sengit.
Akainu yang menggunakan segala cara untuk mengalahkan para bajak laut pada akhirnya berhasil tertawa di ujung duel.
Ia berhasil menghabisi Ace yang melindungi Luffy dari serangan lawan.
Luka parah yang dialami membuat nyawa Ace tak bisa diselamatkan.
Luffy pun harus merelakan saudaranya itu untuk selamanya.
Si Topi Jerami sangat sedih dengan kematian Ace.
Jika tak ada Jinbe dan yang lainnya, Luffy bisa saja berbuat hal yang di luar akal sehat.
Untungnya, ia berhasil ditenangkan setelah beberapa saat.
Momen kematian Ace sejatinya juga menjadi titik balik bagi masa depan Luffy.
Kematian Ace tak hanya berarti hal yang menyedihkan baginya.
Sang Topi Jerami juga sadar kekuatan yang ia miliki saat itu belum ada apa-apanya dibandingkan para bajak laut dan angkatan laut lainnya.
Untuk itu, ia langsung berlatih keras demi meningkatkan kemampuannya.
Pertemuannya dengan Rayleigh menjadi loncatan awal Luffy untuk bisa meningkatkan kemampuan.
Rayleigh dengan telaten mengajari Luffy aspek yang belum pernah dikuasai sang topi jerami sebelumnya.
Rentetan kejadian itulah yang membuat Luffy tak pernah cepat berpuas diri.
Di tengah sifatnya yang sembrono dan ceria, Luffy tak akan berhenti meningkatkan kemampuan.
Ia terbuka untuk menyerap ilmu dari karakter lain yang berguna baginya.
Momen keberhasilan Luffy mengalahkan Kaido juga menggambarkan sifat Luffy yang mau belajar dan bertambah kuat.
Ia menyerap ilmu yang diajarkan Hyogoro soal Haki yang ada di Wano.
Pada akhirnya, Luffy menerapkan ilmu tersebut di salah satu momen pertarungannya dengan Kaido.