Chapter terbaru One Piece menunjukkan kekuatan Garp yang luar biasa bahkan bisa mengungguli Aokiji Kuzan.
Laksamana Besar Sengoku berjasa besar saat dirinya memilih untuk menahan Monkey D Garp di Perang Besar Marineford saat dia hendak menghampiri Akainu yang berniat menyerang Luffy.
One Piece Chapter 1081 memperlihatkan pertarungan antara sang Pahlawan Angkatan Laut Garp melawan mantan Admiral Aokiji.
Meskipun Garp dianggap kurang diuntungkan karena faktor usia, namun dia menunjukkan bahwa meskipun umurnya tidak muda Garp bisa mengalahkan generasi yang lebih muda.
Aokiji mengeluarkan kekuatan Buah Iblisnya, salah satunya adalah Ice Ball.
Namun, Garp bisa dengan mudah lepas dari kekuatan tersebut dan balik menyerangnya.
Sang Pahlawan Angkatan Laut menggunakan sebuah teknik yang diberi nama Blue Hole, atau yang bisa diartikan sebagai Fall to Seafloor.
Hingga pada akhirnya, Garp menghajar tubuh Aokiji yang berada di tanah dengan tinjunya dan membuat tubuhnya terbaring di tanah.
Pertarungan di atas menunjukkan perbedaan kekuatan antara seorang Garp dan Aokiji yang memiliki kekuatan kurang lebih sama dengan Akainu.
Meskipun pada akhirnya, Akainu kemungkinan lebih kuat dibandingkan dengan Aokiji, namun perbedaan kekuatan mereka tidak terpaut jauh.
Di Chapter 1080, kita melihat Garp menghancurkan seluruh kota hanya dengan sebuah tinju yang diselimuti Haki.
Ada yang mengatakan bahwa Galaxy Impact milik Garp merupakan penggunaan Haoshoku Haki tingkat lanjut terkuat yang pernah terlihat di serial One Piece.
Terakhir kali kami melihat penggunaan Haki tingkat lanjut digunakan pada jarak seperti ini adalah di Marineford.
Saat Aokiji, Akainu, dan Kizaru menghentikan gelombang kejut Gura Gura milik Shirohige.
Dan mereka menggunakan Haki tersebut untuk bertahan dari serangan yang sangat kuat.
Namun, ada yang beranggapan bahwa Haki yang digunakan para Admiral saat itu bukanlah Haoshoku Haki.
Ditambah lagi, dibutuh 3 Admiral untuk memperluas jangkauan penggunaan Haki sekuat itu.
Jangan lupa bahwa sama seperti Shirohige saat itu, Garp juga melakukan ini setelah dia semakin lemah di usia tua.
Dari gambaran di atas kita dapat menyimpulkan bahwa saat Sengoku menahan Garp agar tidak menyerang Akainu merupakan keputusan yang paling tepat.
Jika Laksamana Besar Sengoku tidak menahannya, maka hal yang sama akan terjadi pada Akainu dan juga Marineford.
Begitu juga dengan jalannya perang saat itu, jika Garp benar-benar menghajar Akainu, maka mereka akan kehilangan salah satu anggota terkuatnya.
Dan pihak bajak laut bisa menggunakan kesempatan itu untuk membalikkan keadaan perang.