One Piece: Elbaph Bisa Menjadi God Valley Incident Selanjutnya, Berikut Penjelasan Lengkapnya!

December 25, 2024
comments
Sorenamoo
Posted in Jejepangan Manga

Alur cerita Elbaph di One Piece secara konsisten dibangun sebagai salah satu alur cerita yang paling integral dan sarat dengan pengetahuan dalam seri ini.

Sementara beberapa chapter terakhir berfokus pada pembentukan suasana keseluruhan Elbaph, rencana Loki di latar belakang menambahkan lapisan yang menarik.

Selain itu, kemunculan beberapa tokoh berkerudung di akhir One Piece 1134 telah mengisyaratkan titik plot potensial yang sama sekali berbeda.

Insiden Lembah Dewa yang terkenal itu tetap menjadi salah satu peristiwa yang paling misterius dan dibahas, baik di dalam maupun di luar cerita.

Meskipun detail lengkapnya masih belum diketahui, jelas bahwa peristiwa ini pada dasarnya adalah ritual pembersihan yang dilakukan oleh Bangsawan Surgawi.

Identitas tokoh berkerudung itu belum terungkap. Namun, salah satunya sangat mirip dengan Shanks.

Dikombinasikan dengan bayangan sebelumnya dari “Ksatria Dewa,” ada kemungkinan bahwa Elbaph dapat menjadi tempat berikutnya untuk Kompetisi Perburuan Pribumi yang diadakan oleh Pemerintah Dunia.

Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler untuk seri One Piece.

Spoiler Manga One Piece: God Valley Incident kedua, Perburuan Penduduk Pribumi, mungkin menjadi sorotan utama alur cerita Elbaph

God Valley Silver Axe Manga One Piece

Insiden Lembah Dewa pertama kali dibahas sebagai peristiwa yang menyebabkan Garp menjadi “Pahlawan Marine” dan kejatuhan bajak laut Rocks.

Meskipun sebagian besar digambarkan sebagai pertikaian antara Garp dan Roger melawan bajak laut Rocks, kemudian terungkap bahwa itu adalah peristiwa yang jauh lebih menyeramkan.

Bajak Laut Gol D Roger Manga One Piece

Insiden Lembah Dewa yang sebenarnya terjadi sebagai akibat dari Kompetisi Perburuan Pribumi yang diadakan oleh Bangsawan Dunia.

Kompetisi ini pada dasarnya adalah pembersihan etnis, di mana pemerintah mengklaim pulau yang tidak berafiliasi sebagai milik mereka dan memburu penduduk asli sebagai “mangsa.”

Pemerintah dan Marine yang terlibat merahasiakan seluruh peristiwa tersebut.