Seperti kita tahu, kisah masa lalu Zoro berhubungan dengan seorang pendekar pedang wanita.
Atau lebih tepatnya anak perempuan.
Gadis bernama Kuina, yang merupakan anak dari gurunya bermimpi untuk menjadi pendekar pedang terkuat.
Kuina membenci pandangan bahwa perempuan tidak bisa menjadi kuat atau setara dengan pria.
Zoro yang kerap berlatih bersama Kuina pun menyadari hal tersebut.
Bukan sekali dua kali saja Zoro kalah bertarung dari Kuina.
Perlahan tapi pasti, Zoro jadi memiliki idealisme bahwa perempuan juga bisa bertarung.
Ini adalah bentuk pengakuan Zoro terhadap Kuina.
Berbeda dengan Zoro, Sanji sama sekali tidak pernah mau meladeni perempuan sebagai lawannya.
Ini karena menurut Sanji, perempuan harus dilindungi.