Menariknya di chapter tersebut, agen CP0 memberi tahu Lucci bahwa Momonosuke memiliki kekuatan buah iblis buatan Vegapunk.
Itu artinya Vegapunk berbohong kepada Pemerintah Dunia tentang kegagalan buah tersebut.
Hal tersebut berpotensi menjadi alasan kenapa Lucci dan yang lain dikirim untuk “menghapus” Vegapunk.
Pemerintah Dunia ikut bertanggung jawab dalam menyembunyikan keberadaan buah iblis buatan.
Istilah “menghapus” juga cocok, mengingat bahasa yang telah digunakan sebelumnya untuk “menghapus” cahaya yang dianggap membuat Imu-sama tidak nyaman.
Lucci sendiri juga bertanya-tanya apakah ini ada hubungannya dengan kejadian di Kerajaan Lulusia.
Namun, anggota CP0 lain, Stussy dan Kaku mengatakan kepadanya untuk tidak menempatkan diri di tempat yang tidak seharusnya.
Karena jelas mereka tidak diijinkan untuk mengetahui segala urusan Imu-sama.
Walaupun mereka semua merasa curiga tentang kemungkinan adanya seseorang yang mengendalikan Pemerintah Dunia, mempertimbangkan gagasan itu saja dapat mengakibatkan bahaya serius bagi mereka.
Sementara di pihak Tentara Revolusioer, Sabo Sang Kaisar Api memergoki Empty Throne yang seharusnya kosong malah diduduki oleh seseorang.
Saudara Luffy ini lantas melaporkan apa yang ia lihat kepada komandan Pasukan Revolusi, Monkey D. Dragon.
Sabo nampaknya tahu, informasi yang akan ia sampaikan ini sangat sensitif.
Ia bahkan tak mencari Den Den Mushi khusus untuk menyampaikan informasi ini kepada Dragon.
Singkatnya, Angkatan Laut berhasil mengetahui keberadaan Sabo yang kemungkinan besar sudah melihat Im duduk di Empty Throne tersebut.
Angkatan Laut mendeteksi transmisi komunikasi Sabo berada di Kerajaan Lulusia.
Tanpa menunggu waktu lama, Kerajaan Lulusia pun hancur lebur.