Tsukuyomi
Tsukuyomi merupakan dewa bulan di dalam kepercayaan Shinto dan anak dari dewa Izanagi.
Dewa ini terlahir ketika Izanagi mambasuh mata kanannya setelah melarikan diri dari dunia bawah.
Sebagai dewa bulan, Tsukuyomi juga berhubungan dengan waktu, yang mana banyak aspek ini digunakan untuk memahami kekuatan Tsukuyomi yang ada di dunia Naruto.
Di Naruto, dibutuhkan Mangekyo Sharingan untuk mengeluarkan genjutsu ini.
Kemampuan ini dapat mengubah persepsi waktu targetnya, yang mana membuat beberapa detik terasa seperti berhari-hari.
Itachi Uchiha adalah satu-satunya yang kita ketahui menggunakan kemampuan ini.
Dia membuat dunia dengan Tsukuyomi yang mana seringnya terdapat bulan merah besar di langitnya sebagai referensi hubungan dewa tersebut dengan bulan.
Amaterasu
Amaterasu adalah saudara Tsukuyomi dan juga merupakan anak dari Izanagi.
Sama seperti Tsukuyomi, Amaterasu terlahir ketika Izanagi membasuh matanya, tapi kali ini dia membasuh mata kirinya.
Dia adalah dewi matahari dalam kepercayaan Shinto.
Karena saudaranya, Tsukuyomi melambangkan bulan, kedua dewa ini dianggap saling berlawanan.
Amaterasu melambangkan “Dunia Jasmani dan Cahaya”, sedangkan Tsukuyomi melambangkan “Dunia Spiritual dan Kegelapan.”
Itachi dan Sasuke yang menggunakan Mangekyo Sharingan dapat mengeluarkan api hitam Amaterasu.
Api dari Amaterasu ini sangat kuat dan dikatakan sepanas matahari, yang mana melambangkan sang dewi Amaterasu.
Susanoo
Anak ketiga dari Izanagi adalah Susanoo, dewa laut dan badai, yang mana terlahir ketika Izanagi membasuh hidungnya.
Susanoo sering digunakan sebagai figur pahlawan karena mengalahkan monster ular, Yamata no Orochi.
Ini sangat berhubungan dengan pertarungan Itachi dan Orochimaru, yang mana Itachi menyegel bentuk ular raksasa Orochimaru saat dia menggunakan Susanoo.
Berdasarkan perkataan Itachi, ketika pengguna Sharingan menguasai Tsukuyomi dan Amaterasu, mereka akan membuka kekuatan ketiga, yaitu Susanoo, ini berhubungan dengan Susanoo yang merupakan anak ketiga dari Izanagi.
Sama seperti Susasnoo di kepercayaan Shinto, teknik ini mengubah penggunanya menjadi dewa penghancur dengan hampir tidak ada yang dapat menandinginya.
BACA JUGA: Diskusi Alasan Naruto Terlahir dengan Kumis, Benarkah Efek dari Chakra Kurama?