Untuk setiap agama, Swastika memiliki arti yang berbeda, meskipun ketiganya memiliki satu aspek yang sama: kesejahteraan.
Kata ‘Swastika’ sendiri berakar dari bahasa Sanskerta, yang diterjemahkan menjadi ‘tanda kesejahteraan’.
Dalam agama Buddha, simbol yang sama melambangkan jejak kaki Buddha.
Karena setiap kuil atau tempat pemujaan dianggap sebagai cerminan dari jejak kaki Sang Buddha, Swastika akhirnya menjadi simbol yang menunjukkan keberadaan sebuah kuil Buddha.
Simbol itu mengalir ke Jepang modern, dan simbol itu identik dengan simbol sebuah kuil.
Masashi Kishimoto dikenal karena mengambil inspirasi dari agama-agama Asia Timur untuk beberapa konsep dalam serial ini.
The Cursed Seal adalah kasus serupa Kishimoto yang mengikat serialnya dengan mitologi dunia nyata, menambahkan tingkat kedalaman dan kerumitan pada karyanya.
Namun, dalam kasus ini, upaya kreatif pengarang menjadi mangsa ketidaksesuaian lintas budaya, yang menyebabkan elemen yang telah dipikirkan dengan matang harus disingkirkan.