Menjadi salah satu shinobi paling legendaris yang pernah dilahirkan di alam semesta Naruto, Madara Uchiha meninggalkan jejak yang tak terhapuskan, menanamkan ketakutan dan pengaruh besar di antara banyak orang.
Meskipun hal ini belum pernah diungkapkan dalam seri manga Naruto atau oleh penulis Masashi Kishimoto sendiri, satu hal yang pasti: apapun alasannya, julukan “Hantu Uchiha” pasti cocok untuk Madara.
Seperti yang disaksikan di Naruto, Madara memberikan julukan itu pada dirinya sendiri untuk pertama dan satu-satunya, karena tidak ada karakter lain di anime yang menyebut dirinya dengan cara seperti itu.
Serial ini tidak pernah mengeksplorasi alasannya atau mendalami penjelasan mengapa ia mengadopsi gelar itu, tetapi ada beberapa faktor yang memperkuat julukan tersebut, yang membenarkan mengapa Madara memang adalah Hantu Klan Uchiha.
Disclaimer: Artikel ini mungkin berisi spoiler anime dan manga utama untuk seri Naruto.
Di Naruto, Hantu Uchiha lebih bersifat simbolis daripada literal.
Dengan menyebut dirinya hantu, yang dimaksud Madara bukanlah entitas spektral.
Singkatnya, Madara memang mengacu pada dirinya sendiri karena warisannya meninggalkan dampak abadi namun menghantui di dunia shinobi.
Bahkan hanya sekedar menyebutkan namanya di depan tokoh-tokoh tangguh seperti Kage suatu bangsa saja sudah cukup membuat tanah di bawahnya bergetar.
Bahkan setelah kematiannya, warisan Madara terus mempengaruhi anggota klannya, yang mengikuti jejaknya, berpegang pada cita-citanya untuk menjadikan klan Uchiha berkuasa di dunia Shinobi.
Menjadi salah satu pemimpin paling terkemuka yang pernah hidup, Madara adalah kekuatan yang harus diperhitungkan, karena tidak ada seorang pun di masa jayanya yang berhasil mencapai kemahirannya.
Di Narutoverse, Madara seperti hantu, tapi hanya bagi mereka yang dianggap sebagai shinobi terkuat di dunia.