Kematian Neji di Naruto menandakan kebebasannya dari pengabdian seumur hidup kepada klan Hyuga.
Dia selalu membenci tanda kutukan yang mengikatnya selamanya ke anggota utama klan, menggambarkan takdirnya untuk menjalani hidupnya sebagai tamengnya.
Neji meninggal melindungi Hinata, anggota utama klan, yang menggambarkan dia memenuhi takdirnya.
Namun, ada makna yang lebih dari kematiannya.
Neji melindungi Hinata atas kehendaknya sendiri terlepas dari kewajibannya.
Bahkan, ia melakukannya dengan mengorbankan nyawanya.
Di satu sisi, kematiannya mirip dengan ayahnya, yang juga mengorbankan hidupnya demi orang lain.
Saat Neji akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya, segel itu dibuka dan burung yang dikurung itu terbang menjauh.
Tindakan tanpa pamrih ini memungkinkan dia untuk menentukan nasibnya sendiri, tanpa campur tangan dari klan.
Di satu sisi, Neji bahkan mampu bertentangan dengan tujuan utama segel itu.