Monkey D. Dragon adalah salah satu tokoh paling misterius di One Piece 1161.
Dikenal sebagai “Penjahat Terburuk di Dunia” dan pemimpin Pasukan Revolusioner, ia ditakuti di seluruh lautan dan diburu tanpa henti oleh Pemerintah Dunia. Namun, terlepas dari jaraknya, kebenarannya jauh lebih personal: Dragon selalu menjadi pelindung terbesar Luffy.
Bukan dengan membesarkannya secara langsung atau berlayar di sampingnya, melainkan melalui pilihan-pilihan sulit dan tersembunyi yang ia buat untuk menjaga keselamatan putranya.
Dan ketika kita menilik sejarah Dragon, filosofinya, dan hubungannya dengan Garp dan Luffy, bukti-bukti mengarah pada satu kesimpulan: Dragon adalah perisai diam yang memastikan Raja Bajak Laut masa depan itu memiliki kesempatan untuk hidup.
Teori bahwa Dragon sendiri pernah menjadi sandera di God Valley memberikan kunci emosional untuk memahaminya.
Selama insiden yang terkenal itu, para Naga Langit menggunakan orang-orang tak berdosa sebagai alat tawar-menawar untuk mengendalikan Marine, bajak laut, dan bahkan musuh-musuh mereka.
Sama seperti Ginny yang digunakan untuk mengendalikan Kuma, dan sama seperti klon Momonosuke yang digunakan untuk memanipulasi Oden, muncul kemungkinan bahwa Dragon sendiri dieksploitasi dengan cara serupa.
Sebagai rekrutan Marine muda, Dragon mungkin telah ditangkap dan digunakan sebagai alat tawar-menawar untuk melawan Garp.
Hal ini selaras dengan kalimat Dragon yang mengerikan di chapter 1096: “Seorang anak adalah titik lemah bagi orang tua mana pun.”
Ia tahu ini karena ia mengalaminya. Ia adalah alat tawar-menawar yang memaksa Garp untuk bertindak, sebuah kenangan yang akan melukainya lebih dalam daripada tato apapun.
Jika Dragon bertahan dijadikan senjata untuk melawan ayahnya sendiri, maka keputusannya untuk menjaga jarak dengan Luffy tiba-tiba masuk akal.
Dengan membiarkan Garp membesarkan Luffy di East Blue dan menghindari pengakuan terbuka terhadapnya, Dragon menolak Pemerintah Dunia untuk mengendalikan putranya secara langsung. Jarak itu tidak pernah diabaikan; melainkan perlindungan.
Sekilas, ketidakhadiran Dragon di One Piece tampak seperti pengabaian.
Luffy bahkan tidak tahu siapa ayahnya sampai Water 7, dan ketika Garp dengan santai mengungkapkannya, hal itu hampir tidak memengaruhinya. Namun dari sudut pandang Dragon, membesarkan Luffy akan menjadi hukuman mati.
Sebagai pemimpin Pasukan Revolusioner, Dragon adalah musuh nomor satu Pemerintah Dunia.
Markasnya di Baltigo akhirnya hancur karena Blackbeard, dan agen-agennya terus-menerus dilacak. Jika Luffy tumbuh besar di bawah asuhan langsung Dragon, ia pasti sudah ditandai bahkan sebelum ia bisa berbicara.
Sebaliknya, Dragon mempercayakan Luffy kepada Garp, yang posisinya sebagai pahlawan Marine memberikan perlindungan yang sempurna.
Ironinya tajam: Luffy merasa paling aman di bawah naungan organisasi yang dibenci Dragon. Namun Dragon di One Piece menerima ironi itu, karena itu lebih baik daripada Luffy disandera seperti yang pernah dialaminya. Inilah inti dari peran ayah Dragon, pengorbanan menembus jarak.