Tsunade Senju bukan hanya salah satu Sanin Legendaris dari Desa Konoha.
Tetapi juga salah satu ninja medis terbaik di sepanjang serial Naruto.
Walaupun menyandang nama Sannin dan salah satu ninja medis terbaik, hidupnya tidak luput dari badai tragedi.
Selama serial Naruto berjalan, Tsunade telah kehilangan begitu banyak orang yang dekat dengannya.
Sehingga, pada akhirnya dia menjadi sedikit percaya diri dan memutuskan kehidupan dengan dunia luar.
Itulah sebabnya, terlepas dari semua kemampuan hebatnya, Tsunade melepaskan hidupnya sebagai seorang ninja dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berjudi.
Fobia darah yang dimilikinya juga tidak lepas dari pengalaman buruk yang dia hadapi semasa hidupnya.
Kehilangan pertama yang dialami oleh Tsunade adalah kematian adik laki-lakinya yang terkena jebakan peledak saat perang berlangsung hingga mengalami luka berat.
Nona Tsunade bergegas menghampirinya, tapi Orochimaru berkata bahwa tubuhnya tidak bisa dikenali.
Selain itu, dia juga kehilangan kekasihnya, Dan – seseorang yang Tsunade yakini akan selalu menemani dirinya.
Namun, saat Perang Besar Shinobi Kedua, Dan terluka parah dalam pertempuran yang membuatnya kehilangan banyak darah.
Meskipun Tsunade Senju berhasil menghentikan pendarahan, dia tidak bisa menyelamatkan Dan karena dia sudah kehilangan terlalu banyak darah.
Pada saat kematian Dan, tangan Tsunade berlumuran darah.
Pemandangan ini, ditambah dengan kematian pria yang sangat dicintainya, merupakan kejadian paling traumatis untuknya.
Ketiga hal di atas menanamkan rasa takut pada darah yang tidak bisa dia hilangkan hingga akhirnya bertemu Naruto.
Kematian Dan membuat dirinya tenggelam dalam keputusasaan.
Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk meninggalkan segalanya dan memisahkan diri dari semua bentuk sumber masalah.
Setelah sekian lama Tsunade Senju mengasingkan diri dari dunia, akhirnya Naruto berhasil membujuknya untuk kembali ke desa.
Jiraya juga memainkan peran besar dalam meyakinkan dia untuk menjadi Hokage Kelima.
Namun, hal yang masih harus digarisbawahi di sini adalah fobia darah Tsunade masih ada bahkan setelah dia menjadi Hokage.
Rasa kehilangannya dan keputusasaannya berlanjut ketika dia tewasnya Jiraya di tangan Pain.
Nona Tsunade mungkin sudah menganggap Jiraiya sebagai satu-satunya keluarga (tanpa hubungan darah) di dalam hidupnya.
Faktanya, satu-satunya taruhan yang pernah dia menangkan dalam hidup adalah Naruto.
Selain itu, dia kehilangan setiap taruhan lainnya, termasuk semua orang yang pernah dia cintai dan sayangi.