Pertama, penggemar melihat komentar Kusakabe tidak pantas dan menghina Gojo, karakter kesayangan yang memainkan peran penting dalam melemahkan Sukuna sebelum penyihir lain melanjutkan pertarungan setelah kematian Gojo.
Banyak yang mengklaim bahwa kontribusi Kusakabe dalam pertempuran itu sangat minim, membuat kritiknya terhadap Gojo tampak tidak pada tempatnya dan bahkan menggelikan.
Selain itu, banyak yang menganggap saran Kusakabe bahwa Gojo seharusnya membunuh Yuji lebih awal sangat tidak peka.
Mereka merasa tidak adil menyalahkan Gojo karena memberi Yuji (seseorang yang Kusakabe sendiri sebut sebagai “anak”) kesempatan untuk hidup, daripada mengikuti keputusan petinggi komunitas Jujutsu untuk mengeksekusinya.
Para penggemar percaya bahwa keputusan Gojo untuk memberi Yuji kesempatan tidak boleh dianggap sebagai kesalahan, dan mengkritik Kusakabe karena membuat pernyataan yang dingin seperti itu.
Para penggemar juga menganggap komentar Kusakabe sangat dingin dan kejam terhadap Yuji, karena menyiratkan bahwa akan lebih baik jika Gojo membunuhnya sejak awal.
Tidak hanya kasar untuk menyarankan membunuh “anak” muda yang secara tidak sengaja menelan jari Sukuna, tetapi membuat pernyataan yang begitu terang-terangan di depan Yuji sendiri membuat pernyataan itu semakin tidak peka.
Mengingat faktor-faktor ini, reaksi para penggemar terhadap komentar itu dapat dimengerti.
Meskipun demikian, pernyataan Kusakabe mungkin telah disalahartikan.
Pandangan lain menunjukkan bahwa komentarnya tidak dimaksudkan untuk mendukung eksekusi awal Yuji atau menyalahkan Gojo, melainkan untuk meyakinkan Yuji dan meringankan rasa bersalahnya.
Kusakabe mungkin bermaksud untuk menekankan bahwa kejadian tersebut bukanlah kesalahan Yuji dan bahwa tanggung jawab berada di tangan orang dewasa yang gagal melindungi mereka. Dan pernyataan Kusakabe selanjutnya mendukung gagasan ini:
“Itadori adalah korban terorisme Jujutsu Kenjaku.”
Ia menyiratkan bahwa tindakan semua orang memengaruhi hasilnya dan itu berada di luar kendali Yuji.
Dengan demikian, generasi muda, termasuk Yuji, Megumi, atau Yuta, tidak boleh merasa bersalah.
Sebaliknya, ia menegaskan bahwa orang dewasa harus memikul tanggung jawab dan disalahkan atas situasi tersebut.
Pandangan ini menunjukkan bahwa kata-kata Kusakabe mungkin dimaksudkan untuk menawarkan dukungan kepada generasi muda dan mengalihkan fokus tanggung jawab, alih-alih berfungsi sebagai kritik keras seperti yang awalnya tampak.
LINK BERITA MENARIK DI GOOGLE NEWS
LINK BACA MANGA JUJUTSU KAISEN 269 MANGAPLUS