Mengapa Kusakabe Atsuya Menyalahkan Gojo Satoru karena Tidak Membunuh Yuji Itadori di Jujutsu Kaisen?

September 18, 2024
comments
Sorenamoo
Posted in Jejepangan Manga

Dalam Jujutsu Kaisen Chapter 269 terbaru, pernyataan Kusakabe, “Ini salah Gojo karena tidak membunuh Itadori,” telah memicu perdebatan yang signifikan dalam komunitas penggemar.

Dengan seri manga terkenal karya mangaka Gege Akutami yang hampir tamat dan hanya tersisa dua chapter, komentar dari Kusakabe ini telah membuat sebagian besar penggemar gelisah.

Pernyataan Kusakabe tidak hanya tampak mengkritik salah satu karakter terpenting dalam seri tersebut, Gojo, tetapi juga terkesan sangat kasar dan tidak peka terhadap Yuji, karena diucapkan tepat di depannya.

Banyak penggemar telah menggunakan situs media sosial untuk menyuarakan ketidaksetujuan mereka, merasa bahwa pernyataan itu tidak pada tempatnya dan tidak sopan mengingat situasinya.

Namun, komentar Kusakabe mungkin telah disalahpahami. Meskipun mungkin tampak blak-blakan dan dingin di permukaan, niat di baliknya mungkin tidak setidak peka seperti yang terlihat pada awalnya. Sebaliknya, itu dapat memiliki tujuan naratif yang lebih dalam.

Disclaimer: Artikel ini mengandung spoiler dari manga Jujutsu Kaisen.

Spoiler Manga Jujutsu Kaisen Sub Indo: Ucapan Kusakabe Atsuya “Ini salah Gojo Satoru” mungkin mengandung makna yang lebih dalam daripada yang terlihat di permukaan

466500images:3

Jujutsu Kaisen akhirnya mengakhiri pertempuran terakhir para penyihir jujutsu dengan Sukuna, yang berakhir dengan kematian Sukuna. Saat seri mendekati akhir, bab-bab yang tersisa mulai mengikat alur cerita yang longgar.

Di bab 269, ketika trio protagonis, Yuji, Megumi, dan Nobara, bersatu kembali dengan para penyihir lainnya, Yuji mencoba untuk meminta maaf. Namun, Kusakabe memotongnya dengan pernyataan kontroversial:

“Ini salah Gojo karena tidak membunuh Itadori dulu.”

Ucapan Kusakabe ini telah memicu reaksi keras di fandom Jujutsu Kaisen.

Banyak penggemar menganggap komentarnya dingin, tidak peka, dan tidak perlu, memicu diskusi dan frustrasi karena waktu dan nadanya yang kasar.