Meskipun Dragon Ball tidak diragukan lagi adalah karya Toriyama yang paling terkenal, pencipta terkenal itu terkenal karena berbagai proyeknya.
Dari Sand Land, Dragon Quest, hingga Chrono Trigger, gaya seni khas Toriyama langsung dikenali oleh para penggemar manga, anime, dan video game.
Meskipun karya-karya seperti Dragon Ball dan Sand Land mengandung banyak adegan aksi yang mendebarkan, selera humor Toriyama yang tulus tetap menjadi jiwa cemerlang dari karyanya.
Bagian dari apa yang membuat Toriyama menjadi pencipta manga visioner (dan menyebabkan Dragon Ball menjadi raksasa), adalah keseimbangan sempurna antara aksi dan komedi.
Meskipun karya-karya seperti Dragon Ball dan Sand Land mengandung banyak adegan aksi yang mendebarkan, selera humor Toriyama yang tulus tetap menjadi jiwa cemerlang dari karyanya.
Humor inilah yang membuat manganya begitu visioner, selain karya seni Toriyama yang sulit didekati dan tata letak panel yang luar biasa yang membuat pembaca tetap bersemangat.
Karya Akira Toriyama di Dragon Ball membuatnya sangat berpengaruh.
Film klasik seperti One Piece dan Naruto sama-sama menunjukkan pengaruh nyata dari Dragon Ball dengan transformasi epik dan aksi dinamis.
Rupanya perasaan kagum itu saling menguntungkan, saat One Piece mendapat shoutout Easter Egg di Dragon Ball Super.
Dragon Ball sangat berpengaruh sehingga serial yang lebih modern seperti My Hero Academia, Jujutsu Kaisen, dan One-Punch Man masih mengambil inspirasi dari mahakarya Toriyama.
Dalam sebuah postingan di situs penerbit Dragon Ball Shueisha, beberapa teman Toriyama memberikan penghormatan kepada pencipta terkenal tersebut. Dalam postingan yang menyentuh hati, pencipta One Piece Eiichiro Oda berkata (sebagaimana diterjemahkan oleh pengguna Reddit Death_Usagi):
Ini masih terlalu dini.
Lubangnya terlalu besar. Kesedihan menyelimutiku ketika aku berpikir bahwa aku tidak akan pernah melihatnya lagi.
Aku sangat mengaguminya sejak masih kecil, jadi saya ingat hari dia memanggil nama saya untuk pertama kalinya. Dalam perjalanan pulang setelah kalian menggunakan kata “teman” untukku dan Kishimoto, saya ingat betapa gembiranya aku dengan Kishimoto. Aku juga ingat percakapan terakhir kami.