
Mangaka Dianggap Rusak Tokyo Revengers karena Konsep Total Reset, Semua Karakter Hancur Kecuali Mickey dan Takemichi
- January 9, 2023
- comments
- Haibara
- Posted in AnimeJejepanganManga
Ending manga Tokyo Revengers menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar.
Bagi yang belum tahu, manga karya Ken Wakui ini telah tamat pada akhir tahun 2022 kemarin.
Sementara animenya sudah memulai penanyangan untuk season 2.
Banyak yang mengatakan kalau Tokyo Revengers diakhiri secara tergesa-gesa.
Apalagi dengan jalan cerita tidak konsisten serta tidak ada konklusi mengenai perjalanan setiap karakter.
Saat chapter 277 rilis, konsep reset total tidak disambut baik oleh pembaca.
Mereka mengatakan kalau pembangunan karakter selama bertahun-tahun hilang begitu saja.
Chapter 278 kemudian menjadikan ketakutan para pembaca jadi kenyataan.
Alhasil banyak penggemar yang mengkritik tegas Wakui atas jalan cerita serial populer ini.
PERHATIAN! ARTIKEL INI MEMUAT SPOILER DARI MANGA TOKYO REVENGERS, SILAKAN LANJUTKAN JIKA TIDAK KEBERATAN!
Ending Tokyo Revengers Menghancurkan Seluruh Karakter Kecuali Mickey dan Takemichi
Sejak kematian Drake, banyak penggemar mengharapkan adanya total reset atau perombakan menyeluruh.
Tapi, mereka juga sadar kalau hal demikian bisa menciptakan ketidakstabilan pada jalan cerita.
Ini karena total reset dianggap merampas seluruh narasi krusial dan nilai dari perkembangan setiap karakter.
Meski banyak penggemar yang berharap karakter favorit mereka mendapatkan happy ending, tapi mereka tidak menyangka Ken Wakui benar-benar akan melakukannya.
Kontroversi Manga Chapter 276
Pengumuman di chapter 274 bahwa serial ini akan tamat bersama 5 chapter selanjutnya membuat penggemar syok.
Pasalnya, banyak sekali jalan cerita yang belum menemukan konklusi dan jawaban.
Penikmat Tokyo Revengers pun takut kalau serial ini berakhir tanpa menjawab misteri-misteri tersebut.
Chapter 275 berakhir dengan kematian Takemichi dan pengakuan Mickey.
Penggemar mengira kalau selanjutnya akan ada yang mewarisi kemampuan untuk menjelajah waktu.
Apalagi saat Mickey memberikan pengakuan tentang Shinichiro.
Tapi, dugaan penggemar ini salah ketika chapter 276 dirilis.
Wakui mengirimkan Takemichi dan Mikey 10 tahun ke belakang sebelum terjadinya petaka di cerita aslinya.
Seperti yang ditakutkan, pertemuan lebih awal dari seharusnya dan berbagi informasi tentang masa depan membuat Takemichi dan Mickey tak bisa dipisahkan.
Ini membuat penggemar marah karena Wakui memutuskan untuk ‘menghapus’ semua jalan cerita dan konflik yang terbangun sebelumnya.
Setelah tahu nasib masa depan mereka, Takemichi dan Mickey bekerja sama untuk mencegah petaka yang akan terjadi.
Mereka menghindari kecelakaan Mickey, depresi yang dialami Shinichiro, sisi gelap Mickey, luka Haruchiyo, dan renggangnya hubungan persaudaraan Akashi.
Mereka juga berhasil menyelamatkan karakter-karaker yang sudah ‘dibunuh’ oleh Wakui di cerita aslinya.
Cara Ken Wakui Menghandle Karakternya Jadi Sorotan
Sejak kematian Draken, pembaca mulai menduga kalau tujuan Wakui tidak hanya membuat Takemichi menjadi sosok fundamental bagi Mickey.
Tidak hanya itu, Takemichi juga menjadi satu-satunya sosok yang diandalkan dan dibutuhkan Mickey.
Memang, Takemichi meninggalkan masa depan sempurna dan memilih kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan Mickey.

Tokyo Revengers
Debat semakin memanas dengan pertanyaan ‘seberapa berharga satu nyawa seseorang’ mengingat upaya Takemichi menyelamatkan Mickey harus mengorbankan masa depan yang ideal.
Ini membuat topik kematian Draken masih belum bisa diterima penggemar, tidak ada yang mengakui usaha Wakui untuk membuat Takemichi sebagai karakter yang menjadi ‘cahaya’.
Padahal dengan keputusan Takemichi ini banyak karakter terselamatkan.
Sebut saja kesedihan Mitsuya atas kematian Drake, gejolak pada Akashi bersaudara, Senju sebagai seorang pemimpin, perjalanan Kokonoi dan Inui untuk menyembuhkan trauma, serta perjalanan Takemichi sendiri untuk menjadi seorang pemimpin.
Meski menimbulkan kemarahan penggemar, Wakui memberikan pertumbuhan kepada setiap karakternya.