Halaman 16:
Apa yang kau rasakan?
Auramu… …aroma anggur.
Aura Ibu. …dia sedang menatap kita.
Aura Tyolet. Pff, dia sedang tidur.
Ada lagi?
Lainnya…?
Sekarang setelah kau menyebutkannya, mereka tak ada habisnya.
Halaman 17:
Aku merasakan kehadiran Peri-peri dengan berbagai ukuran di seluruh negeri…
Dan bukan hanya mereka, ada juga rusa… tupai… kelinci dan kawanan serigala…
Bahkan kehadiran burung-burung yang sedang tidur.
…hanya itu?
Ya, aku tidak merasakan adanya penjajah.
Bagaimana dengan serangga? Pohon? Tanaman, bunga, batu berlumut…
Bahkan kerikil pun punya kehadirannya sendiri, kan?
Halaman 18:
Jangan konyol, siapa yang akan memperhatikan setiap hal sampai–
Itulah intinya.
Tidak ada yang memperhatikan tanaman dan serangga… bahkan kehadiran kerikil, kan?
Tapi di saat yang sama, baik kerikil, serangga, maupun bunga tidak berusaha menyembunyikan kehadiran mereka.
Halaman 19:
Baiklah, waktunya latihan.
Halaman 20:
Ayo, Lance. Mulai hari ini, kau harus memanggilku Guru.
Mengerti… G… Guru.
Uhuhuh…
Mereka rukun, jadi…
Itu bohong. Aku bercanda.
!! …kau– Akan kuhajar kau sampai babak belur, dasar ayah brengsek…!!
Ya, ya, nafsu haus darahmu bocor seperti saringan.
Teks: Bersambung di The Seven Deadly Sins: Four Knights of The Apocalypse 209 – Spirited Away!!
BACA JUGA: Raw Lengkap dan Dialog Manga The Seven Deadly Sins: Four Knights of The Apocalypse 207 Sub Indo
CEK BERITA LAIN DI GOOGLE NEWS
https://www.tiktok.com/@sorenamoo/video/7511309397059030280