Manga One Piece 1088 Bahasa Indonesia: Dapat Julukan Pahlawan Legendaris, Bagaimana Nasib Garp Setelah Tumbang di Hachinosu?

July 21, 2023
comments
Sorenamoo
Posted in Jejepangan Manga

Bahkan di Usia 80 Tahun, Garp Tetap Termasuk Petarung Kelas Atas – One Piece 1088

Meski usianya sudah senja, yang mengurangi kekuatan fisiknya, Garp merupakan satu dari sekian petarung One Piece hingga saat ini. Garp yang berusia 78 tahun bisa mengungguli petarung sekaliber Marco, tangan kanan Whitebeard.

Setelah berhasil mengungguli kecepatan Marco, Garp memukulnya dan membuatnya terluka walau Marco memiliki kekuatan regenerasi tingkat tinggi. Garp saat itu masih menahan kekuatannya, mengingat apabila ia menggunakan kekuatan penuh, Garp bisa saja menghancurkan Marineford, sama seperti yang dilakukan Whitebeard.

Seperti yang terlihat di One Piece 1088, Garp yang berusia 78 tahun mengobrak-abrik Pulau Bajak Laut Blakbeard, menyerang Kuzan, Shiryu, Pizarro, dan yang lainnya seorang diri. Setelah tiba di lokasi, Garp meluluhlantahkan seisi kota dengan sebuah jurus bernama Galaxy Impact.

Sebagai pengguna Haki tingkat tinggi, Garp menghancurkan daerah itu walau tidak menyentuhnya secara fisik, saat dia melemparkan pukulan ratusan meter dari tanah. Membumbui serangannya menggunakan Armament Haki Tingkat Lanjut dan bahkan Conqueror’s Haki yang maha kuat, Garp mengeluarkan jejak kilat hitam pekat yang membentang dalam radius belasan meter.

Garp memperlihatkan kelincahan yang luar biasa saat menghancurkan Ice Ball Kuzan, yang berusaha untuk membekukan kakek Luffy itu. Dia kemudian memanfaatkan kelincahannya itu untuk mengejutkan Mantan Admiral Aokiji dan melemparkan pukulan luar biasa bernama Blue Hole. Ia memegang wajah Kuzan, melemparkannya ke tanah hingga membuat lubang besar nan dalam.

Memanfaatkan Advanced Conqueror’s Haki, serangan ini berhasil melukai Kuzan, yang membutuhkan beberapa menit untuk memulihkan diri dan hanya bisa melakukannya karena kru Blackbeard Pirates lainnya membuat Garp sibuk untuk sementara waktu. Perwira Marine itu melawan mereka sekali lagi dan berhasil melemparkan San Juan Wolf secara mudah.

Garp kemudian mulai memprioritaskan keselamatan Koby dan yang lainnya. Walau melemah secara signinfikan, serangan Haki Garp berhasil mengimbangi Kuzan. Kuzan telah memperkuat pukulannya menggunakan Ice Glove, teknik khusus dari Buah Iblis Logia miliknya, dan Armament Haki.

Setelah keduanya terhempas karena benturan serangan tersebut, Garp lebih cepat pulih dari Kuzan dan sekali lagi mengungguli kecepatan mantan muridnya tersebut. Marine tua itu memperlihatkan kecepatan yang luar biasa dan memukul Kuzan dengan cepat hingga Kuzan tak bisa bereaksi sama sekali. Garp lalu melompat menuju patung tengkorak Hachinosu yang dikendalikan Pizarro menggunakan Buah Iblis miliknya.

Walau melemah, Marine tua itu memiliki cukup kekuatan untuk membelah batu raksasa menjadi dua, menggunakan pukulan Haki bernama “Galaxy Divide”. Pukulan itu membuat Pizarro menjerit kesakitan dan darah keluar dari kepalanya.

Saat Koby berhasil menyelesaikan misinya dan mencapai zona aman bersama Marine yang lan, Garp kembali melawan Kuzan dan yang lainnya.

Selain Petarung Kuat, Garp Juga Pria yang Hebat

Garp merupakan ayah dari Monkey D. Dragon dan kakek dari karakter utama One Piece, Monkey D. Luffy. Dia juga kakek angkat dari Portgas D. Ace, yang dia adopsi untuk memenuhi keinginan Roger. Eksektrik tapi peduli, Garp mengawasi masa kecil Ace dan Luffy sebelum mempercayakan mereka kepada Keluarga Dadan.

Semua tiga keluarga Monkey D. merupakan individual berjiwa bebas yang menjadi karakter penting di dunia One Piece. Garp, Dragon dan Luffy sama-sama menginginkan kebebasan, hanya saja mereka menempuh jalan yang berbeda-beda.

Selalu bertindak sesuai kode moralnya sendiri, Garp tak pernah membenci Roger dan mulai menghormatinya, walau Roger merupakan seorang bajak laut. Sang Pahlawan berusaha untuk loyal baik kepada keluarga ataupun tugasnya sebagai Marine.

Sayangnya, dualisme ini membuat Garp menderita.